GATRABALI.COM, BULELENG – Kabupaten Buleleng tengah melanjutkan evaluasi tahap kedua untuk program Kota Cerdas (Smart City) yang telah diterapkan sebelumnya.
Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Proses evaluasi melibatkan tim dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) RI, yang terdiri dari beberapa ahli seperti Rini Rachmawati, Wiwin Sulistyo, Slamet Riyadi, Acuviarta, dan Mohamad Iqbal, yang mengikuti kegiatan secara daring melalui Zoom.
Dari pihak Pemerintah Kabupaten Buleleng, evaluasi dipantau langsung dari Ruang Buleleng Command Center (BCC), Dinas Kominfosanti.
Evaluasi ini berfokus pada enam misi utama dalam program smart city, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment. Setiap misi dijalankan melalui berbagai program inovatif yang dikembangkan oleh Pemkab Buleleng.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, mengungkapkan bahwa beragam inovasi telah diterapkan untuk mencapai misi tersebut.
“Kami telah mengimplementasikan program seperti Mal Pelayanan Publik (MPP) untuk mendukung smart governance, Pekan Apresiasi Seni sebagai bagian dari smart branding, serta pelatihan kewirausahaan dalam misi smart economy,” jelasnya pada Senin, 4 November 2024.
Program-program lain yang mendukung misi smart city di Buleleng antara lain layanan mobil unit Keluarga Berencana (KB) dalam misi smart living, program Sekolah Smart dan Posko DO untuk mendukung smart society, serta program Buleleng Kelola Sampah Organik (Bule Kepo) di bidang smart environment.
Suwarmawan menambahkan bahwa program-program tersebut didukung oleh berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi.
“Dengan aplikasi-aplikasi ini, masyarakat bisa mengakses layanan publik yang lebih cepat dan mudah, sehingga kami dapat melayani kebutuhan mereka di berbagai wilayah,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen untuk mengoptimalkan inovasi dalam program smart city, meskipun masih memerlukan kelengkapan dokumen di beberapa dimensi. Kerja sama lintas sektor di Kabupaten Buleleng sangat dibutuhkan untuk memperkuat pelaksanaan program ini. (adv/gb)