GATRABALI.COM, DENPASAR – Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan singkat Presiden Prabowo Subianto ke Bali pada Minggu sore 3 November 2024.
Kedatangan Presiden Prabowo, meski hanya singgah sejenak di tengah padatnya kunjungan dari Papua, menurut Koster, adalah bukti kepedulian pemerintah pusat terhadap Bali.
“Kita sebagai masyarakat Bali bersyukur bahwa Bapak Presiden Prabowo berkenan berkunjung ke Bali,” ujar Koster.
Ia mengaku senang dan bangga atas lawatan ini, karena menunjukkan rasa hormat Prabowo terhadap Bali.
“Itu suatu penghormatan bagi kita masyarakat Bali, dan saya tentu sangat bahagia beliau hadir di Bali,” lanjutnya.
Koster berharap kehadiran Presiden Prabowo dapat memberikan kesempatan melihat isu-isu lokal lebih dekat, termasuk kebutuhan pembangunan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan ekonomi dan pariwisata Bali. Salah satu fokusnya adalah pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng, yang ia yakini dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Bali.
“Dengan dukungan pemerintah pusat melalui APBN, pembangunan infrastruktur di Bali bisa memastikan pariwisata Bali berkelanjutan dan ekonomi Bali semakin maju,” ungkap Koster.
Sebagai bagian dari visinya untuk Bali, Wayan Koster menegaskan dukungannya terhadap pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng. Ia menjelaskan bahwa pemikiran ini sejalan dengan rencana Presiden Prabowo, namun tetap mengedepankan kesiapan infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai ke lokasi bandara. Menurut Koster, proyek besar ini perlu terencana secara matang dan bertahap agar tidak menjadi sekadar “jualan politik” yang berpotensi mubazir.
Koster mengungkapkan bahwa sejak menjabat sebagai Gubernur Bali pada periode 2018-2023, ia telah mempersiapkan pembangunan Bandara Bali Utara melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali No. 2 Tahun 2023, yang memuat Rencana Tata Ruang Wilayah Bali 2023-2043.
“Dalam Perda tersebut sudah mengakomodasi rencana pembangunan Bandara Baru di Buleleng. Jadi, kami sudah menyiapkan pembangunan bandara ini sejak awal,” ujar Koster, yang menyebutkan visinya untuk Bali yang berkelanjutan hingga 100 tahun mendatang.
Dalam pandangan Koster, pembangunan Bandara Bali Utara harus didahului oleh kajian komprehensif, meliputi lokasi, dampak sosial budaya, serta manfaat ekonomi bagi masyarakat Buleleng. Ia menegaskan bahwa bandara tersebut harus bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi adat istiadat, tradisi, serta kearifan lokal Bali.
Selain itu, Koster menekankan pentingnya infrastruktur penghubung yang memadai agar bandara dapat beroperasi secara optimal.
“Justru yang harus lebih dulu dibangun adalah infrastruktur penghubung, agar bandara bisa beroperasi optimal,” jelasnya, seraya mencontohkan kasus Bandara Kertajati di Jawa Barat, yang belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena kurangnya infrastruktur pendukung.
Lebih lanjut, Koster juga menyoroti sumber pembiayaan yang perlu dipertimbangkan, baik dari APBN maupun dari investasi swasta. Ia mengatakan bahwa proyek ini harus dihitung secara matang terkait kelayakan dan manfaat ekonominya jika dibiayai oleh investasi murni.
Koster menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan Bali secara bertahap dan terencana, demi tercapainya visi Bali yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Kami sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun Bandara di Buleleng. Hanya saja, pembangunan ini harus bertahap, regulasinya sudah kami siapkan. Demi Bali, kami siap laksanakan,” tegas Koster.
Dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan kesiapan infrastruktur yang matang, Wayan Koster berharap proyek-proyek ini dapat segera direalisasikan dan memberi dampak positif bagi masyarakat Bali secara menyeluruh.(gb)
