Selasa, Maret 25, 2025
BerandaBaliBadungDi Hadapan Menteri Koperasi dan Jaksa Agung, Koster: Budaya Jadi Arus Utama...

Di Hadapan Menteri Koperasi dan Jaksa Agung, Koster: Budaya Jadi Arus Utama Penggerak Pariwisata dan Ekonomi

GATRABALI.COM, BADUNG Gubernur Bali Wayan Koster dinobatkan sebagai Tokoh Pelindung Budaya Bali Lestari oleh Detik Bali Award 2025 di The Trans Resort Seminyak, Sabtu 22 Maret 2025.

Di hadapan Menteri Koperasi Indonesia Budi Arie Setiadi, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Pemilik Trans Corp Chairul Tanjung, dan semua undangan, Koster menegaskan budaya Bali merupakan hal utama yang menggerakkan pariwisata dan ekonomi di Bali dan tanah air.

“Sebagai Gubernur Bali, saya menyadari Bali tak punya sumber daya alam seperti daerah lain yang punya emas tambang dan gas. Bali cuma punya budaya yang jadi arus utama menggerakkan pertumbuhan pariwisata dan ekonomi bagi kesejahteraan hidup masyarakat Bali,” kata Wayan Koster.

Fokus perjuangan Koster menjaga budaya telah dilakukan sejak kepemimpinan periode pertama sebagai Gubernur Bali.

Pembangunan Bali dengan visi nangun sad kerthi loka Bali kini telah menjadi kebiasaan atau habit kehidupan krama Bali.

Baca Juga  Bupati Badung Ikuti Rapat Strategi Pengelolaan Sampah Bersama Gubernur Bali

Melalui visi inilah, Koster berhasil menjadikan budaya sebagai sektor terpenting dalam setiap sendi-sendi pembangunan menuju kesejahteraan krama Bali.

Untuk itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengajak semua pihak ditingkat nasional dan Bali untuk terus bersama-sama mendorong dan memajukan Bali dengan kekayaan dan keindahan alamnya, manusianya, dan budayanya.

“Mari kita bersama memelihara Bali karena kalau Bali ini tidak ada, saya kira Indonesia akan kehilangan Bali, dan dunia akan kehilangan Bali,” tegasnya.

Anggota DPR RI periode 2004-2019 mengatakan jika budaya pudar maka Bali
kehilangan daya tariknya. Dan Indonesia serta warga dunia kehilangan keunikan peradaban Pulau Dewata yang dicintai semua orang.

“Bali ini bukan tanggung jawab saya saja. Marilah bersama kita rawat dengan sebaik-baiknya. Kami butuh semua pihak sama-sama jaga dan lestarikan budaya, tradisi, adat istiadat, dan semua kearifan lokalnya,” katanya.

Budaya Bali Diproteksi Kuat oleh Gubernur Koster dan Desa Adat

Baca Juga  Gubernur Koster: Tanpa Budaya, Bali Kehilangan Identitasnya

Krama Bali harus bangga dengan keunggulan budaya, seni, adat istiadat, tradisi dan kearifan lokal yang tak dimiliki daerah lain di dunia. Bali juga harus bangga dengan kekuatan Desa Adat di seluruh Bali yang menjadi pelindung budaya atau peradaban Pulau Dewata.

Bali juga harus bangga memiliki figur pemimpin seperti Gubernur Bali Wayan Koster.

Koster-lah yang memperjuangkan otoritas Desa Adat Bali. Ia melahirkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 (Perda Bali 4/2019). Perda ini mengatur segala aspek kehidupan desa adat, termasuk hak, kewajiban, dan tata kelola.

Kemudian menerbitkan, Peraturan Gubernur Bali Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Adat di Bali dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2023 tentang Pedoman, Mekanisme, dan Pendirian Baga Usaha Padruwen Desa Adat . Selain Perda dan Pergub, sejak turun temurun tatanan kehidupan di Bali telah memiliki Hukum adat yang disebut awig-awig.

Baca Juga  Gandeng Perguruan Tinggi, Gubernur Koster ingin Progresif dan Tepat Sasaran Bangun Bali pada Periode Kedua 

“Budaya Bali sangat dijaga kuat oleh lembaga desa adat Bali. Karena Bali memiliki 1500 desa adat yang sangat aktif menjaga budaya Bali. Ini keunggulan Bali yang tak dimiliki daerah lain. Kami jalankan terus-menerus di Bali dengan berbagai bingkai regulasi Perda dan Pergub,” tegas Wayan Koster.

Koster juga menyampaikan sejumlah habit krama Bali yang telah rutin dijalankan untuk menjaga karakteristik dan identitas budaya Bali. Diantaranya menggunakan aksara Bali, gunakan busana adat Bali dan endek yang telah menggerakkan ekonomi Bali dan menjaga identitas Bali.

“Kami juga terus mendorong penggunaan produk lokal Bali (kearifan lokal) agar Bali tumbuh dan survive dari alamnya sendiri. Kami berharap ke depan generasi-generasi muda Bali menjaga dan memelihara budaya ini sebagai arus utama penggerak pariwisata dan ekonomi tanah air,” jelasnya.(gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments