GATRABALI.COM, JEMBRANA – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menghadiri kegiatan renungan suci malam Siwaratri bersama anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) se-Provinsi Bali di Balai Desa Baluk, Kecamatan Negara, pada Senin, 27 Januari 2025.
Acara ini diikuti oleh sekitar 120 penyandang tuna netra dari berbagai daerah di Bali.
Renungan suci ini diawali dengan persembahyangan bersama, dilanjutkan dengan penampilan kesenian oleh anggota Pertuni serta Dharma Wacana.
Bupati Tamba mengaku kagum terhadap kemampuan anggota Pertuni yang tetap mampu berkarya meskipun dalam keterbatasan.
“Saya mengapresiasi semangat para tuna netra yang bisa terus berkarya meski dalam keterbatasan dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya,” ujar Bupati Tamba.
Bupati Tamba juga menyambut baik kegiatan renungan suci ini sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi serta berbagi pengalaman antaranggota Pertuni dari berbagai daerah di Bali. Ia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan Pertuni di Jembrana guna memastikan hak-hak penyandang disabilitas tetap terjamin.
“Saya sebisa mungkin ikut membantu dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang perlu dilakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati Tamba mengajak seluruh anggota Pertuni untuk tetap semangat menjalani kehidupan serta terus berdoa dan meningkatkan ketakwaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
“Saya harapkan tidak ada rasa putus asa, tidak ada rasa berkecil hati. Ida Sang Hyang Widhi Wasa tetap memberikan jalan dan rejeki kepada umatnya yang mau berusaha dan berdoa dengan baik,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPD Pertuni Bali, I Gede Winaya, menjelaskan bahwa renungan suci malam Siwaratri merupakan agenda rutin yang dilakukan secara bergilir di berbagai kabupaten/kota di Bali.
“Siwa Ratri merupakan kegiatan tahunan yang kami laksanakan secara bergiliran. Kami ingin agar para anggota Pertuni yang hadir, khususnya di Kabupaten Jembrana dan umumnya dari seluruh Bali, dapat mensukseskan renungan suci ini dengan aman dan tertib,” ujar Gede Winaya.
Ia menambahkan bahwa Pertuni berperan sebagai organisasi yang menaungi penyandang tuna netra dalam meningkatkan keterampilan serta menyuarakan kepentingan mereka kepada pemerintah.
“Pertuni sebagai wadah disabilitas tuna netra memiliki visi dan misi untuk meningkatkan sumber daya manusia. Khususnya di Jembrana, kami telah sering difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana,” lanjutnya.
Gede Winaya berharap agar Pemkab Jembrana terus memberikan perhatian kepada penyandang tuna netra serta membuka kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah, termasuk di sektor seni dan pariwisata.
“Kami tidak henti-hentinya meminta dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana agar Pertuni Jembrana dapat dilibatkan di berbagai bidang, baik seni maupun pariwisata,” pungkasnya. (gus/gb)