Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliGubernur Koster Soroti Ketimpangan Pembangunan Bali dan Ancaman Investasi Asing

Gubernur Koster Soroti Ketimpangan Pembangunan Bali dan Ancaman Investasi Asing

GATRABALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa pembangunan Bali lima tahun ke depan akan berlandaskan pada ajaran leluhur yang mengutamakan keseimbangan antara alam, manusia, dan budaya.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Paripurna DPRD Bali pada Selasa, 4 Maret 2025, dalam pidato perdananya setelah dilantik kembali sebagai Gubernur Bali bersama Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta.

Dalam pidatonya, Koster menekankan bahwa kemenangan dalam Pilkada 2024 mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan yang berorientasi pada pembangunan berbasis kearifan lokal. Ia menyebut filosofi Sad Kerthi sebagai pijakan utama dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian alam Bali.

Baca Juga  Wayan Koster Buka Rakernas ASDEPAMSI 2023

“Keberhasilan ini adalah anugerah dari Hyang Widhi Wasa dan leluhur Bali. Pembangunan harus tetap berada dalam koridor wejangan leluhur yang telah diwariskan kepada kita,” ujar Koster.

Ia menyoroti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, termasuk gunung, laut, dan hutan. Mengutip Bhisama Lontar Batur Kelawasan, ia mengingatkan bahwa merusak alam akan membawa konsekuensi besar seperti bencana lingkungan, kelangkaan sumber daya, dan ketimpangan ekonomi.

Selain itu, Koster menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Bali, seperti alih fungsi lahan, krisis air bersih, peningkatan kasus narkoba dan prostitusi, serta kepemilikan aset oleh asing yang mengatasnamakan warga lokal.

Baca Juga  Kabupaten Badung Siapkan Langkah Strategis Menuju Calon Percontohan Kabupaten Antikorupsi Tahun 2024

“Bali harus kita pertahankan sebagai pusat spiritual dunia, bukan sekadar objek eksploitasi pariwisata,” tegasnya.

Dari sisi ekonomi, Koster melaporkan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai 5,48% pada tahun 2024, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 5,03%. Pariwisata masih menjadi sektor utama dengan kontribusi besar terhadap devisa nasional. Namun, ia menegaskan pentingnya diversifikasi ekonomi agar Bali tidak bergantung sepenuhnya pada pariwisata.

Ia juga menyoroti ketimpangan pembangunan antara wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) dengan daerah lainnya. Untuk itu, ia berkomitmen memperkuat pemerataan pembangunan di seluruh Bali.

Baca Juga  Torehkan Sejarah, Bali Pimpin Nasional dalam Strategi Pencegahan Korupsi di Era Wayan Koster

Sebagai landasan kebijakan 2025-2030, Koster menegaskan bahwa pembangunan Bali akan mengikuti prinsip Trisakti Bung Karno, yaitu memperkuat sektor produktif di luar pariwisata, menjaga regulasi kepemilikan aset oleh warga lokal, serta melindungi budaya Bali dari komersialisasi berlebihan.

“Pembangunan Bali harus tetap berakar pada jati diri dan budaya kita. Jangan sampai kita kehilangan identitas demi kepentingan investasi yang hanya menguntungkan segelintir pihak,” tutupnya.(*/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments