GATRABALI.COM, BULELENG – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng, bekerja sama dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) melalui Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotech), mengadakan pelatihan bertema “UMKM Berjejaring Menuju UMKM Maju”.
Acara ini berlangsung di gedung PLUT Singaraja pada Senin, 21 Oktober 2024, dan dibuka oleh Kepala Disdagperinkop-UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta.
Dalam sambutannya, Sudiarta menekankan pentingnya pelatihan ini untuk mengembangkan pola pikir UMKM dalam menghadapi era digital. Pelatihan yang diinisiasi oleh Forum UMKM Naik Kelas ini melibatkan 50 UMKM kreatif melalui Focus Group Discussion (FGD) Klinik Bisnis, dengan fokus pada strategi pemasaran digital.
“Kami berharap pelaku UMKM di Buleleng bisa lebih siap bersaing dan memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar mereka,” ungkap Sudiarta.
Program ini juga menyelenggarakan pelatihan barista selama dua hari untuk 14 peserta dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Buleleng, bertujuan membekali mereka keterampilan meracik minuman dan membuka peluang usaha baru.
“Kami ingin agar keterampilan ini tak hanya menambah kemampuan teknis, tetapi juga membuka peluang usaha yang menjanjikan bagi mereka,” tambah Sudiarta.
Dewi Suryani, General Manager Yayasan Inotech, memperkenalkan program bertajuk SMEs Market Acceleration & Global Access Tap-in (SEMANGAT), yang memberikan akses pasar lebih luas bagi UMKM hingga ke tingkat global.
“SEMANGAT berfokus pada pengembangan UMKM dan penyandang disabilitas, untuk memperluas pasar hingga ke pasar internasional. Kami optimis dukungan ini akan mendorong UMKM lokal untuk bersaing di kancah global,” jelas Dewi.
Pelatihan barista bagi penyandang disabilitas merupakan bagian dari upaya memberdayakan mereka secara ekonomi.
“Kami berharap pelatihan ini bisa membantu mereka mandiri dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain,” ujarnya.
Program SEMANGAT disambut antusias oleh peserta, yang optimis inisiatif ini akan membantu meningkatkan keterampilan dan peluang mereka di masa depan.
“Kami berharap program seperti ini bisa menjadi platform berkelanjutan bagi UMKM dan difabel untuk berkembang, mandiri, dan sukses dalam bisnis mereka,” tutup Dewi.
Dengan adanya program ini, UMKM di Buleleng, termasuk penyandang disabilitas, diharapkan dapat terus maju dan menginspirasi pelaku usaha lain untuk tumbuh bersama menuju kesuksesan. (adv/gb)