Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliLomba Mekepung, Bentuk Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal

Lomba Mekepung, Bentuk Promosi dan Pelestarian Budaya Lokal

GATRABALI.COM, JEMBRANA – Dalam upaya mempromosikan dan melestarikan budaya lokal, Bupati Jembrana I Nengah Tamba hari ini secara resmi membuka Workshop Tradisi dan Lomba Makepung. Acara bersejarah ini ditandai dengan pelepasan pasangan kerbau di Sirkuit Makepung Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, pada hari Minggu 8 Oktober 2023.

Acara yang mengundang perhatian besar ini dapat terlaksana berkat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sebagai bagian dari program stimulan dalam rangka kegiatan ekspresi budaya Workshop Tradisi Makepung.

Sebanyak 15 pasang kerbau dengan semangat tinggi berpartisipasi dalam lomba Makepung yang bergengsi ini. Dalam sambutannya, Bupati I Nengah Tamba dengan tulus mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini. Menurutnya, Makepung yang telah menjadi ikon Jembrana adalah tradisi yang memiliki nilai tinggi dalam bidang pariwisata.

Baca Juga  Pencurian 11 Anak Babi di Desa Sanggalangit Viral di Media Sosial

“Makepung sebagai salah satu tradisi khas dan budaya masyarakat Kabupaten Jembrana wajib dilestarikan dan dikembangkan. Makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial, karena ciri khas dan keunikannya yang tiada duanya di Bali, bahkan di tingkat Nasional dan Internasional,” ujar Bupati.

Bupati yang berasal dari Desa Kaliakah ini juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Bantuan Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kategori Stimulator Kegiatan Ekspedisi Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas dukungan yang telah diberikan sehingga kegiatan Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung ini dapat terselenggara dengan baik. Terlebih lagi, acara ini berhasil melibatkan generasi muda dalam pelaksanaannya.

Baca Juga  Bank Indonesia dan Pemkot Denpasar Sinergi Kendalikan Inflasi Jelang HBKN

“Hal ini sejalan dengan kebijakan pengembangan destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing, berbasis potensi lokal, dan pemberdayaan masyarakat. Semoga dengan kegiatan ini, Makepung dapat lebih dikenal luas hingga mancanegara, dan keberadaannya sebagai tradisi budaya lokal tetap terjaga dan lestari,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Sekaa Mekepung, Made Mara, menjelaskan bahwa Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung ini memiliki tujuan yang lebih luas. Selain untuk melestarikan tradisi budaya, acara ini juga bertujuan sebagai ajang promosi pariwisata.

“Tradisi Makepung yang hanya ada di Kabupaten Jembrana ini kita harapkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan lainnya seperti pertanian dan peternakan, khususnya dalam pelestarian kerbau,” ucap Made Mara.

Baca Juga  Pj. Ketua TP PKK Bali Dorong Orang Tua di Karangasem Tingkatkan Asupan Gizi Anak untuk Cegah Stunting

Terkait dengan pelaksanaan lomba, ia menjelaskan bahwa ada 15 pasang kerbau yang berpartisipasi, terbagi menjadi 8 pasang regu barat dan 7 pasang regu timur.

“Kita memberikan kesempatan secara bergilir kepada masing-masing Sekaa. Dan apabila ada acara serupa di masa mendatang, kita akan memberikan kesempatan kepada Sekaa lainnya,” pungkasnya.

Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung tahun ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya mempromosikan, melestarikan, dan mengembangkan budaya lokal Jembrana, sambil membawa kesenangan bagi masyarakat dan wisatawan yang hadir. Semoga acara ini terus sukses dan tradisi Makepung tetap menggeliat di bumi Jembrana. (gb)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments