GATRABALI.COM, BADUNG – BEDO menghadirkan MarketFind 2024, pameran B2B bertajuk Small Batch Sourcing Expo yang berlangsung pada 29-30 November 2024 di International Conference Center Bali, Kuta.
Ajang ini diikuti lebih dari 101 UMKM dari Bali dan sekitarnya, menghadirkan produk unggulan dari sektor Fashion & Beauty, Furniture & Craft, hingga komoditas seperti kopi, teh, dan VCO.
Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM, Siti Aziza, yang membuka acara ini, mengatakan apresiasi peran Yayasan BEDO dalam mendorong UMKM Indonesia ke panggung internasional.
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi bangsa, dan dukungan melalui event seperti MarketFind akan memperkuat langkah mereka menuju pasar ekspor. Saya harap acara ini menjadi awal dari sebuah pameran kelas dunia di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Jeff Kristianto, Ketua Yayasan BEDO, menjelaskan bahwa konsep Minimum Order Quantity (MOQ) rendah menjadi keunikan acara ini.
“Dengan durasi dua hari dan skala pameran yang kecil, kami ingin memastikan pameran ini dapat diakses oleh UMKM. Sebelum acara, kami juga memberikan tiga sesi pelatihan kepada peserta agar mereka siap menarik perhatian buyer,” ungkapnya saat wawancara di depan awak media, pada Jumat, 29 November 2024.
MarketFind 2024 menghadirkan beberapa program unggulan, seperti:
- Young and Talented Corner, yang menampilkan karya mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar.
- Booth Disabilitas, tempat produk kerajinan dan kopi karya penyandang disabilitas dipamerkan.
- Festival Kuliner Nusantara, yang menghadirkan sajian otentik dari berbagai provinsi di Indonesia.
- Dukungan logistik dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, yang memastikan produk UMKM dapat dikirim ke buyer tanpa hambatan.
- Tari-tarian Nusantara, persembahan dari Indonesia Tourism Information Center untuk menampilkan seni budaya khas Indonesia.

Sejak didirikan pada 2005, Yayasan BEDO telah konsisten memberdayakan UMKM Indonesia agar menjadi pelaku ekspor yang berdaya saing sekaligus bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
MarketFind menjadi langkah strategis dalam menjadikan Bali sebagai pusat ekspor bagi produsen kecil dengan kapasitas produksi terbatas.
“Kami berharap MarketFind menghasilkan transaksi ekspor dengan target 100 buyer dan 1.000 pengunjung,” tambah Jeff Kristianto. (gus/gb)