Senin, Oktober 7, 2024
BerandaBaliBadungMoonkey Group Gelar Penayangan Perdana Film Murder Below Deck di Bali

Moonkey Group Gelar Penayangan Perdana Film Murder Below Deck di Bali

GATRABALI.COM, BADUNG – Moonkey Group resmi menggelar penayangan perdana film Murder Below Deck dengan karpet merah di Balism, Pererenan, Bali, pada Jumat, 13 September 2024.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah bintang dan kru film ternama, seperti Geoffrey Kott, produser asal Prancis, Taylor Davey, aktris asal Australia, Brian L. Tan, sutradara asal Amerika, Nadine Alexandra, aktris Indonesia; Oliver Pras, aktor Indo-Amerika, serta beberapa tamu undangan lainnya.

Murder Below Deck menjadi film Amerika pertama yang sepenuhnya melakukan pengambilan gambar di Bali, Indonesia.

Moonkey Group Gelar Penayangan Perdana Film Murder Below Deck di Bali. Sumber Foto : Gus/gb

Film ini merupakan hasil produksi bersama perusahaan produksi berbasis di Los Angeles, Goodform LA, dan menampilkan kapal pesiar Song of Songs yang debut di layar sebagai kapal pesiar fiberglass terbesar kedua di dunia.

Film ini akan tayang di platform Lifetime di Amerika Serikat bulan ini dan segera tersedia di berbagai layanan streaming lainnya.

Baca Juga  Pj Gubernur Mahendra Jaya Memuji Ajik Krisna sebagai Sosok Pengusaha yang Menginspirasi 

Disutradarai oleh Brian L. Tan, yang dikenal melalui karya film aksi pertamanya di Bali, Anomaly, Murder Below Deck adalah sebuah film thriller yang terinspirasi dari Murder On the Orient Express, namun berlatar keindahan pantai Bali.

Film ini dibintangi oleh Harley Alexander, Alex Trumble, Nadine Alexandra, Quisha Saunders, Oliver Pras, Joseph J. U. Taylor, Taylor Davey, dan Caroline Zachrie, menampilkan perpaduan talenta internasional dan lokal Indonesia.

Geoffrey Kott, produser asal Prancis, berbagi pengalamannya selama proses produksi di Bali.

Meskipun ia tidak terlibat langsung dalam cerita, ia memainkan peran penting dalam mengorganisir lokasi, kru, serta logistik lainnya.

“Film ini memperlihatkan keindahan alam Bali, termasuk tebing dan air terjun, yang menjadi latar utama,” ungkap Geoffrey Kott.

Ia juga menyoroti tantangan produksi di Indonesia, tetapi percaya bahwa Bali memiliki potensi besar sebagai destinasi film internasional.

Baca Juga  Wabup Badung Dorong Kelestarian Budaya Melalui Perayaan HUT Sekaa Teruna Widya Dharma
Moonkey Group resmi menggelar penayangan perdana film Murder Below Deck dengan karpet merah di Balism, Pererenan, Bali, pada Jumat, 13 September 2024. Sumber Foto : Gus/gb

Film ini menyoroti kolaborasi antara aktor Amerika dan Indonesia dengan latar belakang 90% adegan berlangsung di kapal pesiar yang berlayar di sekitar perairan Bali, termasuk Nusa Penida, Karangasem, dan Gianyar.

Cerita dalam film ini mengikuti seorang wanita yang memulai pekerjaan baru di kapal pesiar mewah di Bali bersama sahabatnya, namun terlibat dalam sebuah pembunuhan di tengah lautan.

Sutradara asal Amerika, Brian L Tan, mengatakan dalam film terbarunya ini berdurasi 90 menit.

“Film ini ditargetkan untuk penonton Amerika, namun berpotensi dirilis di Indonesia melalui platform seperti Vision Plus, Apple TV, dan Hulu,” ujarnya.

Taylor Davey, Aktris, asal Australia menyatakan rasa syukurnya atas keterlibatannya dalam film ini.

“Ini adalah film pertama saya, dan saya merasa sangat terhormat bisa menjadi bagian dari proyek ini,” ujarnya.

Baca Juga  PORWAJA Cup 2024, Wawali Arya Wibawa Apresiasi Semangat Atlet Muda

Sementara itu, Nadine Alexandra, aktris, Indonesia, mengungkapkan bahwa ini merupakan pengalaman baru baginya.

“Ini proyek pertama saya dengan dialog penuh dalam bahasa Inggris, jadi ini sangat menarik bagi saya,” kata Nadine.

Selain itu, Oliver Pras, aktor berdarah Indo-Amerika, mengatakan bahwa ada banyak tantangan dalam produksi film ini.

“Karena melibatkan dua produksi, dari Hollywood dan Indonesia, sering kali sulit untuk menyelaraskan visi. Tapi pada akhirnya, kami bekerja bersama untuk membuat film ini berkualitas dan menyenangkan bagi penonton,” tambahnya.

Film Murder Below Deck menjadi penanda penting dalam sejarah perfilman Indonesia, sebagai film fitur Amerika/Hollywood pertama yang sepenuhnya diambil di Bali.

Selain menampilkan keindahan alam Bali yang ikonik, film ini juga mengeksplorasi kekayaan budaya pulau tersebut, memperkenalkan Bali lebih jauh kepada dunia internasional. (gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments