GATRABALI.COM, JEMBRANA – Peristiwa tragis mengguncang wilayah ini saat seorang nenek yang berusia hampir satu abad atau 100 tahun, Sumiati, terjatuh ke dalam sebuah sumur sedalam 28 meter. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 5.00 WITA dan telah mengejutkan keluarga serta warga sekitar.
Kapolsek Melaya, AKP I Putu Raka Wiratma, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari keluarga korban sekitar pukul 8.30 pagi. Setelah menerima laporan, petugas segera menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
Peristiwa ini bermula ketika keluarga korban memeriksa kamar Sumiati dan mendapati bahwa nenek tersebut tidak berada di sana. Pada pukul 5.00 WITA, Sumiati masih terlihat berada di kamar. Keluarga yang cemas kemudian mencari korban di halaman depan rumah, namun mereka tidak berhasil menemukannya.
“Menurut keterangan dari keluarga, jadi ibu Sumiati ini dilihat jam 05.00 subuh masih ada di kamarnya, kemungkinan mau persiapan sholat, mau wudu ke sumur yang biasanya korban lakukan,” ungkap AKP Raka.
Keluarga kemudian mencari ke belakang rumah, namun korban masih belum ditemukan. Saat mereka memeriksa kamar mandi, mereka menemukan bahwa tutup sumur dalam keadaan terbuka. Biasanya, tutup sumur tersebut selalu tertutup rapat. Besi dan seng yang menutupi lubang sumur juga tergeser.
“Kemudian dilihat satu pasang sandal jepit dibibir sumur. Kemudian diperkirakan awal dulu, korban jatuh sendiri ke dalam sumur. Jadi tidak ada (saksi) yang langsung melihat kejadian tersebut. Begitu dugaan awal,” jelas AKP Raka.
Dalam kondisi yang gelap dan sulit dilihat dari atas, petugas bekerja sama dengan Basarnas dan tim Inafis Polres Jembrana. Mereka menurunkan tim penyelamat untuk memeriksa dasar sumur. Setelah pencarian yang berlangsung beberapa jam, korban akhirnya ditemukan dalam sumur yang memiliki kedalaman sekitar 28 meter dan masih tergenang air.
Hasil pemeriksaan medis oleh tim Inafis Polres Jembrana dan Puskesmas 1 Melaya tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya terdapat luka lecet di kakinya, kemungkinan bekas tergores dari tebing sumur saat korban terjatuh.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengungkapkan bahwa evakuasi korban yang terjatuh ke dalam sumur berhasil dilakukan. Mereka menerima laporan sekitar jam 09.00 dan segera melakukan operasi penyelamatan. Namun, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk melakukan otopsi. Jenazah Sumiati kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka. Kejadian ini telah mengejutkan seluruh warga setempat dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan di sekitar rumah, terutama bagi mereka yang rentan seperti kaum lanjut usia.(gb)
