Sabtu, Maret 22, 2025
BerandaBaliOJK Bali: Program Pengembangan Pertanian, Kurangi Ketergantungan pada Pariwisata

OJK Bali: Program Pengembangan Pertanian, Kurangi Ketergantungan pada Pariwisata

GATRABALI.COM, DENPASAR – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menilai bahwa pengembangan sumber ekonomi baru, khususnya di sektor pertanian, dapat mengurangi ketergantungan ekonomi Bali pada sektor pariwisata.

Menurut Puji, pengembangan sumber ekonomi baru dapat dilakukan melalui Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) untuk pertanian dari hulu ke hilir.

“Di sektor pertanian, seringkali saat panen hasilnya tidak ada yang membeli. Oleh karena itu, konsep value chain (rantai nilai) yang dikembangkan oleh OJK mencakup seluruh proses dari awal hingga akhir,” ujar Puji dalam acara NGORTE – Ngobrol Bersama Update Berita with Media yang dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama di Denpasar, Kamis, 20 Maret 2025.

Baca Juga  Pj Bupati Buleleng Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih

Selain itu, lanjutnya, petani akan mendapatkan pendampingan teknis budidaya dari dinas terkait, serta didukung dengan literasi keuangan. Dengan konsep ini, lembaga jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi pun merasa lebih aman karena risikonya dapat diminimalkan.

Puji menambahkan bahwa program pengembangan ekonomi di sektor pertanian pada tahun ini akan dilanjutkan di beberapa daerah di Bali. Kabupaten Jembrana dan Tabanan akan difokuskan pada komoditas kakao, sedangkan Kabupaten Bangli dan Karangasem akan mengembangkan komoditas pisang cavendish.

“Pisang menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Bali, terutama saat hari raya keagamaan,” ujarnya.

Baca Juga  Bupati Jembrana Dukung Program Relawan Bakti BUMN untuk Kemajuan Desa Manistutu

OJK mencatat bahwa hingga Desember 2024, penyaluran kredit pada subsektor pertanian buah pisang mencapai Rp33,69 miliar. Risiko kredit perbankan (NPL) pada subsektor pertanian buah pisang juga terus mengalami penurunan dan berada di bawah 5 persen pada Desember 2024. Skema kredit pertanian pun beragam, termasuk sistem pembayaran setelah panen serta skema tanpa bunga, di mana petani hanya membayar pokok pinjaman setelah panen.

Melalui keberpihakan dan dukungan terhadap sektor pertanian, OJK turut berupaya bersama Pemprov Bali dalam mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendukung implementasi program ekonomi Kerthi Bali.

Baca Juga  KemenkopUKM Optimalisasi Pendataan UMKM untuk Tingkatkan Perekonomian Bali

“Sektor pertanian penting karena merupakan salah satu sektor unggulan di Bali. Ketika pariwisata meningkat, kebutuhan akan pangan juga meningkat. Oleh karena itu, sektor pertanian harus terus diperkuat,” kata Puji.

Dalam acara NGORTE yang berlangsung dengan penuh keakraban tersebut, turut hadir beberapa narasumber lainnya, yakni Direktur Pengawasan LJK OJK Bali, Ananda R. Mooy; Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen serta Layanan Manajemen Strategis OJK Bali, Irhamsah; serta Deputi Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Bali, Rony Ukurta Barus.(ism/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments