GATRABALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali menggelar Pelatihan Difabelpreneur Tahun 2025 di Hotel Puri Nusa Indah, Denpasar pada 15–18 Januari 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai organisasi penyandang disabilitas di Bali.
Dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, menegaskan komitmen Pemprov Bali untuk memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak dan kesempatan yang setara di masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa selain pelatihan, Pemprov Bali juga telah menyusun Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Pada 2024, juga telah disusun draf Perda baru untuk lebih mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas.
“Pemprov Bali sangat berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas, agar mereka dapat menjadi lebih produktif dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Ia berharap pelatihan ini dapat menciptakan semangat baru tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi seluruh penyandang disabilitas di Bali.
Ketua Panitia, Ni Putu Yuni Candrayanti, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian penyandang disabilitas, dengan harapan mereka dapat menjadi lebih produktif dan mandiri dalam aspek ekonomi.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, dua instruktur tata boga, dan satu narasumber Digital Marketing & Scale-Up UMKM, serta dibantu oleh dua juru bahasa isyarat.
Acara ini juga mendapatkan dukungan dari Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pelindo (Persero) Sub Regional Head Bali-Nusa Tenggara.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 11 penyandang disabilitas fisik, 11 penyandang disabilitas sensorik rungu-wicara, dan 8 penyandang disabilitas sensorik netra (low vision).
Pada hari terakhir, instruktur akan melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman dan keterampilan yang telah diperoleh peserta selama pelatihan.(gus/gb)