GATRABALI.COM, BADUNG – Permintaan Pelinggih berbahan baku kayu Cempaka masih diminati pasar khususnya di Kabupaten Badung.
Pelinggih merupakan tempat pemujaan umat Hindu yang dibangun atau diletakan di tempat suci seperti, Pemerajan dan Pura di Bali.
Kondisi ini disebabkan karena, selain ukiran terpahat sesuai dengan selera pasar.
Kayu Cempaka yang digunakan memang telah berumur tua. Sehingga, membuat umur kayu menjadi lebih lama.
Ini beberapa alasan Pelinggih kayu Cempaka diminati hingga saat ini.
Meskipun permintaan tidak menentu menurut, Pelaku Usaha Kerajinan Ukiran Khusus Pelinggih, di Desa Kapal, Mengwi, Badung I Made Suarna, Senin, 8 April 2024 saat ditemui langsung ditempat usahanya di Desa Kapal, Mengwi, Badung menyebut, secara umum masih banyak peminatnya hingga saat ini.
“Ya, jika dilihat dari pesanan setiap bulan ada saja.Sehingga dapat dikatakan peminatnya masih banyak hingga saat ini di sini (Desa Kapal dan sekitarnya di Kabupaten Badung),” katanya.
Dirinya menyampaikan, selain pesanan datang dari daerah Badung dan sekitarnya.
“Pesanan datang tidak hanya di sini saja melainkan datang dari beberapa daerah lain di Bali dengan bentuk dan ukuran pesanan beragam,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, waktu pengerjaan beragam mulai 10 hari hingga 1 bulan lamanya. Tergantung bentuk dan desain ukiran dipesan.
Suarna menambahkan, harga ditawarkan juga sangat beragam mulai Rp 4 hingga belasan juta per Pelinggih. (gun/gb)