GATRABALI.COM, BULELENG – Pemerintah Kabupaten Buleleng menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) melalui berbagai program dan kebijakan strategis yang telah dilaksanakan.
Hal ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika, bersama Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Ny. Paramita Lihadnyana, saat membuka acara Gebyar PAUD dan PNF di Jalan Werkudara, Taman Kota Singaraja, pada Jumat 13 September 2024.
Dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Wujudkan Merdeka yang Berkualitas”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperkuat informasi tentang layanan PAUD dan PNF kesetaraan di Kabupaten Buleleng, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Buleleng menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya untuk memberikan stimulasi yang tepat kepada anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Selain itu, pendidikan non formal juga memainkan peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan evaluasi diri bagi para peserta.
“Pemerintah Kabupaten Buleleng akan terus memfasilitasi pendidikan untuk anak-anak dari berbagai latar belakang, menghadapi setiap kendala, dan memastikan bahwa hak dasar pendidikan mereka tetap terpenuhi,” ujar Pj Bupati.
Ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas, yang nantinya dapat dievaluasi untuk meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di masa depan.
Sekretaris Disdikpora Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Gde Surya Bharata, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Gebyar PAUD dan PNF ini diikuti oleh 524 peserta, yang terdiri dari 414 peserta PAUD dan 110 peserta PNF.
Kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga zona, yaitu:
- Zona A: pembukaan dan lomba Karnaval
- Zona B: lomba memindahkan bola secara kolaborasi
- Zona C: lomba praktik baik untuk pendidik Taman Kanak-kanak (TK), permainan tradisional, praktik pengelolaan kelompok bermain, tutor kesetaraan, inovasi pemberdayaan peserta didik kesetaraan, pidato bahasa Inggris, dan cerdas cermat.
Acara ini diharapkan memberikan dampak positif dalam pengembangan pendidikan di Buleleng dan menjadi sarana evaluasi untuk peningkatan yang berkelanjutan. (adv/gb)
