Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPertumbuhan Double Digit DPK Bali, OJK Apresiasi Stabilitas Perbankan

Pertumbuhan Double Digit DPK Bali, OJK Apresiasi Stabilitas Perbankan

GATRABALI.COM, DENPASAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menyampaikan bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Bali pada posisi September 2024 terjaga stabil. Hal ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang tetap terjaga.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan, data sektor perbankan menunjukkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Penyaluran kredit mencapai Rp110,76 triliun, tumbuh 7,56 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,11 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini terutama didorong oleh peningkatan pada kredit investasi yang mencapai Rp5,72 triliun atau tumbuh 20,32 persen yoy.

Baca Juga  Revitalisasi Pasar di Jembrana, Pedagang dan Pembeli Kini Lebih Nyaman

“Pertumbuhan kredit investasi yang signifikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi Bali,” ujar Kristrianti Puji Rahayu pada Kamis, 28 November 2024.

Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan, sebesar 53,14 persen dari total kredit disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan 8,58 persen yoy. Dari segi sektor, kredit didominasi oleh sektor konsumtif sebesar 34,02 persen dan sektor perdagangan besar serta eceran sebesar 29,33 persen.

Sementara itu, penghimpunan DPK mencapai Rp189,01 triliun dengan pertumbuhan double digit sebesar 15,30 persen yoy, meski melandai dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 22,42 persen yoy. Peningkatan DPK ini terutama didukung oleh kenaikan nominal tabungan sebesar Rp13,88 triliun dibandingkan posisi September 2023.

Baca Juga  Bupati Giri Prasta Tinjau Pilkada Serentak, Pastikan Pemilu Berjalan Lancar di Badung

Likuiditas dan permodalan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali tetap memadai, dengan Cash Ratio (CR) di level 15,21 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 34,67 persen, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross sedikit meningkat menjadi 3,42 persen dari 3,21 persen pada September 2023, sedangkan NPL net berada di posisi 2,32 persen.

Piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan di Bali tercatat mencapai Rp11,81 triliun, tumbuh 15,20 persen yoy, meskipun pertumbuhannya melandai dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 57,38 persen yoy.

Baca Juga  Pengerajin Payas Penjor Galungan Mulai Kebanjiran Pesanan

OJK juga menegaskan komitmennya untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan, termasuk bagi penyandang disabilitas. Dalam upaya memperkecil kesenjangan literasi dan inklusi di Bali, OJK menjalankan berbagai strategi seperti edukasi keuangan tatap muka, online, aliansi strategis, serta edukasi tematik yang terintegrasi dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025.

OJK Bali akan terus menjaga stabilitas IJK di daerah ini dengan mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan dan likuiditas, serta memastikan kualitas kredit tetap terjaga.(gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments