GATRABALI.COM, BULELENG – Dalam kurun waktu singkat, Kabupaten Buleleng telah mengalami perubahan signifikan di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati Ketut Lihadnyana. Sejak dilantik pada 2022, Lihadnyana berhasil membawa daerah yang dikenal akan keindahan alamnya menjadi barometer pembangunan di Bali, bahkan di tingkat nasional.
Salah satu keberhasilan utama Lihadnyana adalah memperbaiki tata kelola pemerintahan melalui berbagai inovasi, seperti digitalisasi transaksi keuangan daerah dan penerapan sistem merit yang ketat.
Hasilnya, Buleleng berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 10 kali berturut-turut, predikat manajemen ASN yang sangat baik, serta penghargaan terbaik dalam Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) tingkat Regional Jawa-Bali.
“Kami berkomitmen penuh terhadap tata kelola yang transparan dan akuntabel. Salah satunya adalah dengan memperjuangkan lebih dari empat ribu formasi PPPK untuk tenaga non-ASN di Kabupaten Buleleng pada 2024,” ujar Lihadnyana, Senin, 30 Desember 2024.
Lihadnyana juga menunjukkan keberpihakan yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Program bedah rumah untuk keluarga miskin ekstrem, bantuan sosial, dan peningkatan akses layanan kesehatan telah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
Penurunan angka stunting juga menjadi salah satu capaian signifikan, berkat program multisektoral yang dijalankan. Tingkat prevalensi stunting di Buleleng turun secara drastis.
Selain itu, upaya pengendalian inflasi juga menuai hasil positif. Inflasi yang pada akhir 2022 tercatat sebesar 4,63% berhasil ditekan hingga hanya 1,61% secara year to date pada akhir November 2024, menjadikannya angka inflasi terendah di Bali.
“Program prioritas nasional seperti penurunan angka kemiskinan, stunting, dan pengendalian inflasi kami jalankan dengan serius hingga ke tingkat desa,” jelas Lihadnyana, pejabat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu.
Dalam sektor infrastruktur, perbaikan jalan, peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan fasilitas publik terus dilakukan. Salah satu proyek unggulan adalah joging track di Lapangan Bhuana Patra Singaraja, yang kini menjadi ruang publik favorit masyarakat.
Lihadnyana juga memberikan perhatian besar pada pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM sebagai upaya membuka lapangan kerja baru. Berbagai program dan fasilitas pendukung diberikan kepada pelaku UMKM, yang berdampak pada pertumbuhan sektor ini.
Selain pembangunan fisik, pelestarian seni dan budaya menjadi fokus utama. Tarian tradisional dilestarikan, dan ruang bagi seniman untuk berkarya terus diperluas.
Pelaksanaan Pilkada yang berjalan aman dan damai menjadi bukti keberhasilan dalam menciptakan demokrasi yang sehat. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga terus ditingkatkan melalui program-program inovatif.
Keberhasilan Buleleng di bawah kepemimpinan Ketut Lihadnyana menunjukkan bahwa perubahan positif dapat terjadi dengan visi yang jelas dan kerja keras.
“Saya rasa ini bukanlah sebuah capaian atau prestasi, melainkan tugas dan kewajiban seorang penjabat kepala daerah untuk membangun dan memajukan daerahnya,” tutup Lihadnyana. (adv/gb)