GATRABALI.COM, DENPASAR – Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, memperkuat kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI guna meningkatkan mitigasi bencana dan mendukung kenyamanan iklim pariwisata di Bali, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pj Gubernur menyampaikan hal ini saat menerima kunjungan Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, beserta jajaran di Jayasabha, Denpasar, pada 15 Desember 2024 sore.
“Kita berupaya mensosialisasikan informasi, perkiraan cuaca, hingga potensi risiko bencana agar masyarakat semakin mengetahui kondisi terkini. Dengan adanya peringatan ini, masyarakat akan lebih waspada,” ujar Mahendra Jaya setelah menerima paparan terkait kondisi dan prakiraan cuaca di Bali.
Dengan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, Pj Gubernur menegaskan pentingnya penyampaian informasi cuaca secara akurat. Ia juga menyebutkan bahwa persiapan menjelang libur Nataru harus mencakup langkah-langkah pencegahan demi kenyamanan masyarakat dan wisatawan.
Mahendra Jaya memberikan apresiasi terhadap aplikasi Info BMKG yang menyediakan data cuaca, iklim, kualitas udara, hingga gempa bumi, serta INA-WIS (Indonesian Weather Information for Shipping) untuk informasi cuaca maritim. Menurutnya, aplikasi ini sangat membantu, terutama bagi para nelayan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
“Kami akan sosialisasikan lebih masif agar masyarakat dapat terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi ini. Peringatan dini akan disampaikan sepekan sebelumnya dan diulang tiga hari hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem. Ini sangat penting,” ungkapnya.
Pj Gubernur juga meminta Kepala Dinas Pariwisata dan Kalaksa BPBD Bali untuk segera menindaklanjuti langkah-langkah mitigasi serta mengajak camat dan desa wisata mensosialisasikan informasi cuaca kepada masyarakat dan wisatawan.
Sementara itu, Kepala BMKG RI, Dwikorita Karnawati, memaparkan bahwa cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025 akibat fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge (seruakan udara dingin).
“Hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi menimbulkan bencana seperti tanah longsor atau banjir jika tidak dimitigasi dengan baik. Hampir seluruh wilayah Bali akan terdampak oleh La Nina yang membawa angin basah ini,” jelas Dwikorita.
Untuk mendukung wisatawan yang merencanakan liburan ke Bali, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT), yang memberikan informasi cuaca di jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga penyeberangan.
“Peringatan dini akan disampaikan hingga ke tingkat kecamatan, lengkap dengan waktu dan durasinya, sehingga wisatawan dapat mengatur waktu dan beradaptasi dengan cuaca,” terangnya.
Hadir dalam pertemuan ini, Asisten I Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin, Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, dan Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra.(gus/gb)