GATRABALI.COM, DENPASAR – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menghadiri peresmian sekaligus pemberkatan Gedung Pastoran Gereja Katolik Santo Petrus Denpasar pada Jumat gotong royong.
Acara tersebut juga bertepatan dengan Hari Jadi Gereja Katolik Santo Petrus yang ke-37 tahun. Peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita sebagai simbol rampungnya pembangunan gedung pastoran.
Hadir dalam acara tersebut DPRD Provinsi Bali Grace Anastasia, Anggota DPRD Kota Denpasar Ni Luh Gede Ernawati, Kepala Badan Kesbangpol Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Dharma Putra Atmadja, Camat Denpasar Barat Ida Bagus Made Purwanasara, Perbekel Desa Tegal Harum I Komang Adi Widiantara, Perbekel Desa Tegal Kertha I Putu Trisnajaya, para pendeta gereja, serta undangan lainnya.
Pastor Paroki Santo Petrus Denpasar, RD Yohanes Martanto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa pembangunan gedung pastoran ini bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana demi kenyamanan umat dalam beribadah. Gedung empat lantai ini dirancang multifungsi, dengan lantai pertama dan kedua untuk parkir sepeda motor, lantai ketiga sebagai tempat tinggal pastor, lantai keempat untuk kegiatan gereja, serta rooftop yang akan difungsikan sebagai area bersantai dan kafe rohani.
“Gedung Pastoran ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Gereja Katolik Santo Petrus Denpasar, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama,” ujar Yohanes Martanto.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar atas dukungan yang diberikan dalam proses pembangunan ini.
“Kami berharap gedung ini memberikan manfaat, terutama dalam mendukung pelaksanaan ibadah umat dan pembinaan iman,” imbuhnya.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dalam sambutannya menyampaikan selamat atas peresmian Gedung Pastoran Gereja Katolik Santo Petrus. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan wujud semangat gotong royong dan toleransi yang menjadi ciri khas Kota Denpasar.
“Pembangunan gedung pastoran ini bukan hanya proses fisik, tetapi juga sebuah proses spiritual yang memperkuat iman dan penghayatan umat Katolik. Semoga gedung ini membawa kesegaran baru dalam beribadah serta meneguhkan Denpasar sebagai kota toleransi,” ujar Arya Wibawa.
Ia juga mengapresiasi semangat gotong royong jemaat dalam mendukung pembangunan ini.
“Kami berharap fasilitas ini dapat menjadi penanda bahwa Denpasar senantiasa memberikan pelayanan berkeadilan bagi semua umat beragama,” tutupnya.
Peringatan Hari Jadi Gereja Katolik Santo Petrus ke-37 dan peresmian Gedung Pastoran ini menjadi momentum bersejarah yang diharapkan dapat semakin mempererat kerukunan antarumat beragama di Denpasar.(gb)
