GATRABALI.COM, TABANAN – Dalam upaya menjaga keseimbangan spiritual dan melestarikan adat serta tradisi Bali, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, melaksanakan persembahyangan bersama di empat Pura Kahyangan di Bali. Pura yang dikunjungi adalah Pura Luhur Tanah Lot di Beraban, Kediri, Tabanan; Pura Puser Tasik – Pusering Jagat Tabanan; Pura Luhur Batukau di Wongaya Gede, Penebel; serta Pura Kancing Gumi di Desa Sulangai, Petang, Badung.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen Bupati dalam menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan sesuai konsep Tri Hita Karana. Persembahyangan bersama tersebut juga menjadi simbol doa untuk kesejahteraan Kabupaten Tabanan dan masyarakatnya. Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Tabanan Terpilih I Made Dirga, Ketua DPRD Tabanan, beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, serta perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Sanjaya menyampaikan bahwa persembahyangan ini merupakan bagian dari kepedulian dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin.
“Kesejahteraan dan kedamaian masyarakat sangat penting, begitu juga kelancaran pemerintahan, termasuk kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan,” ujar Sanjaya, Sabtu, 11 Januari 2025.
Ia menegaskan pentingnya nilai-nilai religius sebagai landasan membangun daerah menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM). Melalui doa bersama, ia berharap masyarakat Tabanan tetap bersatu, menjaga keharmonisan, serta melestarikan tradisi, seni, adat, dan budaya sebagai warisan leluhur yang berharga.
Di akhir kegiatan, Sanjaya berdoa agar pembangunan di segala bidang terus berkelanjutan, memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, dan mendukung sektor pertanian serta pariwisata yang berkelanjutan.(gb)