GATRABALI.COM, BADUNG – Dalam upaya mendukung program strategis nasional, khususnya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio, Pemerintah Kabupaten Badung melaksanakan pencanangan atau kick off Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Br. Gulingan, Desa Adat Tegal Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, pada Selasa, 23 Juli 2024.
Pencanangan ini dipimpin oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang menandai acara tersebut dengan meneteskan vaksin polio kepada balita dan anak-anak.
PIN Polio ini wajib diberikan kepada bayi, balita, dan anak-anak berusia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari, dengan sasaran di Kabupaten Badung sebanyak 60.412 orang dan target cakupan imunisasi mencapai 100 persen. Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Badung yang diwakili oleh anggota DPRD I Nyoman Dirgayusa, Forkopimda Badung, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Balai Besar POM Denpasar, Perbekel Darmasaba, serta organisasi kewanitaan di Badung.
Dalam sambutannya, Wabup. Suiasa menekankan pentingnya PIN Polio dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
“Kegiatan ini adalah upaya mengantisipasi dan mencegah penyebaran penyakit polio yang berdampak pada kesehatan anak-anak. Sampai saat ini, penyakit polio belum ada obatnya. Melalui PIN Polio, kita bisa mencegah dampak polio bagi anak-anak kita. Sasaran kita di Badung lebih dari 60 ribu orang. Meskipun Dinas Kesehatan menargetkan cakupan imunisasi 95 persen, kami berharap bisa mencapai 100 persen,” ujar Suiasa.
Wabup Suiasa juga berharap semua pihak ikut terlibat dan mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Badung.
“Perlu gerakan bersama dengan mengaktifkan posyandu dan kader pembangunan desa. Dengan gerakan yang terstruktur, sistematis, dan masif, semoga PIN Polio di Badung berjalan sukses,” tambahnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Badung, dr. Ni Raka Setiawati, melaporkan bahwa penyakit polio masih menjadi ancaman meskipun banyak negara telah berhasil membasmi penyakit ini. Indonesia termasuk wilayah dengan risiko tinggi penularan polio dan terjadinya KLB polio. Oleh karena itu, PIN Polio 2024 menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran penyakit polio di tanah air.
“Tujuan PIN Polio adalah untuk meningkatkan cakupan imunisasi, memastikan setiap anak mendapatkan dosis imunisasi polio sesuai jadwal, dan mencegah penyebaran polio di masyarakat melalui cakupan imunisasi yang luas,” jelasnya.
Sasaran PIN Polio di Kabupaten Badung mencakup anak usia 0-7 tahun, 11 bulan, 29 hari dengan jumlah sasaran 60.412 orang, yang terdiri dari sasaran posyandu sebanyak 34.510, sasaran PAUD sebanyak 2.023, sasaran TK sebanyak 12.415, dan sasaran SD/MI sebanyak 11.646. Total pos PIN sebanyak 1.105 dengan kelengkapan vaksin, logistik, dan sumber daya manusia yang mencukupi. Target cakupan imunisasi di seluruh wilayah ditetapkan sebesar 95%.
“Dengan kick off PIN Polio ini, kami harapkan dapat terbentuk semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjalankan PIN Polio dengan baik. Partisipasi aktif masyarakat sangatlah penting untuk mencapai target cakupan imunisasi yang optimal,” harap dr. Ni Raka Setiawati. (gus/gb)