Selasa, Maret 11, 2025
BerandaNewsTerdapat 30 Ribu Permohonan Masuk Setelah Aplikasi AKU Online Tiga Bulan Berjalan

Terdapat 30 Ribu Permohonan Masuk Setelah Aplikasi AKU Online Tiga Bulan Berjalan

 

GATRABALI.COM, BULELENG – Hingga Februari 2023, aplikasi Administrasi Kependudukan (AKU) Online yang diluncurkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng, Bali telah berjalan tiga bulan.

Selama itu, sebanyak 30 ribu permohonan sudah masuk.

Hal itu disampaikan Kepala Disdukcapil Buleleng Made Juartawan saat ditemui usai menerima kunjungan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa di Kantor Disdukcapil, Rabu 22 Februari 2023.

Juartawan menjelaskan hingga Februari ini, permohonan yang diajukan melalui AKU Online ini sudah lebih dari 30 ribu pengajuan. Dari jumlah tersebut, persentase terbesar memang diajukan lewat AKU online desa/kelurahan.

Di masing-masing desa/kelurahan sudah ditempatkan operator untuk membantu masyarakat mengakses layanan administrasi kependudukan melalui aplikasi.

Baca Juga  Alami Luka Serius, Seorang Buruh di Tabanan Tewas Tertimpa Batu

Ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi seperti kurang pahamnya masyarakat mengakses aplikasi ataupun sarana yang tersedia belum mendukung.

“Kami berterimakasih pada teman-teman operator desa/kelurahan. Hampir 60 persen permohonan di AKU online datang dari desa dan kelurahan,” jelasnya.

Penerapan aplikasi AKU online ini membuat masyarakat tidak perlu datang lagi ke kantor Disdukcapil.

Pelayanan selesai di desa/kelurahan. Ataupun diajukan secara mandiri melalui aplikasi di android. Jika masyarakat mengajukan secara mandiri di aplikasi android, masyarakat akan menerima hasil permohonan layanan langsung di HP masing-masing dalam bentuk pdf.

Permohonan yang diajukan melalui desa/kelurahan, hasilnya dikirim ke kantor desa/kelurahan.

“Jadi operator desa/kelurahan yang mencetakkan. Yang banyak kesini (kantor Disdukcapil) adalah pengambilan dokumen yang diajukan dari AKU online mandiri. Masyarakat ini kurang paham bagaimana dengan dokumen yang dikirim melalui aplikasi tersebut,” ujar Juartawan.

Baca Juga  Dorong Keselamatan Kerja, Disnaker ESDM Bali Gelar Workshop K3 Berbasis Risiko

Sementara itu, Gede Suyasa menyebutkan Disdukcapil saat ini proses administrasinya sudah ke sistem online.

Secara logika, jika semua pelayanan sudah online berarti pengunjung secara fisik di kantor Disdukcapil semakin sedikit. Bahkan nantinya tidak ada lagi yang datang.

Sehingga, petugas yang ada di kantor Disdukcapil adalah operator yang bertugas memasukkan analisa data ataupun proses cetak secara digital.

“Jadi tidak lagi banyak orang berkunjung ke kantor-kantor pelayanan publik yang sudah menerapkan proses digital,” sebutnya.

Interaksi kepada masyarakat yang datang ke kantor Disdukcapil juga dilakukan oleh mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng ini.

Baca Juga  Paripurna DPRD Jembrana Bahas Revisi Perda RTRW

Dari interaksi tersebut diketahui bahwa masyarakat datang hanya untuk mengambil fisik dari dokumen yang dimohonkan.

Ini dikarenakan secara digital tidak bisa diambil. Oleh karena itu, kemampuan masyarakat harus disesuaikan dengan sistem aplikasi yang diterapkan.

Perlu ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait sistem digital yang digunakan.

“Jumlah masyarakat yang berkunjung sangat sedikit hari ini. Ini sudah saya tunggu satu jam tetap pengunjungnya sedikit. Berarti proses administrasi kependudukan sudah melalui aplikasi online. Semoga masyarakat semakin cepat bisa memproses administrasi kependudukannya dan merasa dimudahkan oleh pelayanan yang dilakukan oleh Disdukcapil,” imbuh Suyasa. (gatra)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments