GATRABALI.COM, DENPASAR – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menerima audiensi dari Komunitas “Malu Dong” terkait dukungan mereka terhadap inovasi Teba Modern dalam pengelolaan sampah organik di Kota Denpasar.
Pertemuan ini berlangsung pada Selasa 9 Juli 2024 di Kantor Walikota Denpasar, menyoroti langkah-langkah inovatif dalam mengatasi permasalahan sampah.
Komunitas “Malu Dong”, yang diwakili oleh pendirinya, Komang Sudiarta alias Pak Bemo, mempresentasikan program Teba Modern sebagai solusi untuk mengelola sampah organik berbasis sumber secara efektif. Program ini mengajak masyarakat Kota Denpasar, termasuk banjar, pura, sekolah, dan masyarakat umum, untuk terlibat aktif dalam pemilahan dan pengelolaan sampah.
Walikota Jaya Negara menyambut baik inisiatif Komunitas “Malu Dong” dan menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mendukung keberhasilan program pengelolaan sampah. “Sosialisasi Perda No 8 tahun 2023 dan instruksi Walikota No 1 Tahun 2024 adalah langkah konkret untuk memperkuat penanganan sampah di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Pak Bemo menjelaskan secara teknis bahwa Teba Modern melibatkan proses pemilahan sampah organik dan penguraian menggunakan mikroorganisme, yang menghasilkan produk lanjutan seperti pupuk dalam waktu 6 hingga 10 bulan. Rencananya, pembangunan seratus titik Teba Modern akan dimulai dengan peresmian lima hingga sepuluh titik awal pada 9-11 Agustus 2024 di Banjar Tampakgangsul.
“Dengan dukungan dari Pemkot Denpasar, kami optimis masyarakat akan semakin teredukasi dan terlibat dalam pengelolaan sampah berbasis sumber. Hal ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) masing-masing,” ungkapnya.(gb)