Sabtu, Maret 15, 2025
BerandaBaliWalikota Jaya Negara Dorong Sinergi Semua Pihak dalam Penanggulangan Stunting

Walikota Jaya Negara Dorong Sinergi Semua Pihak dalam Penanggulangan Stunting

GATRABALI.COM, DENPASAR Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, secara resmi membuka Rembuk Stunting Kota Denpasar Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Graha Sewaka Dharma, Kamis, 13 Maret 2025.

Acara ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menekan angka stunting dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Kota Denpasar.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Kepala OPD di lingkungan Pemkot Denpasar, jajaran Dinas Kesehatan, Satgas Stunting, camat, perbekel, lurah, Kepala UPTD Puskesmas, serta kader pembangunan manusia se-Kota Denpasar. Mereka juga turut menandatangani komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Gaungkan Gemar Makan Ikan Lewat Fishtival

Walikota Denpasar dalam sambutannya mengungkapkan bahwa angka stunting di Kota Denpasar mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting pada tahun 2021 berada di angka 9%, kemudian berhasil ditekan menjadi 5,5% pada 2022. Selanjutnya, pada tahun 2023 turun menjadi 4% dan hingga tahun 2024, angka ini semakin menurun hingga 1,9%.

“Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting dengan berbagai intervensi spesifik dan sensitif. Salah satu strategi yang perlu ditingkatkan adalah delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Hal ini melibatkan berbagai perangkat daerah serta pemangku kepentingan dari tingkat kota, kecamatan, hingga desa,” jelas Jaya Negara.

Baca Juga  Mahasabha II Paiketan Krama Bali, Menegaskan Arah Pembangunan Bali Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal

Ia menegaskan bahwa setiap intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran dan berbasis data yang akurat serta mudah diakses. Dengan sistem manajemen data yang mutakhir, pemerintah dapat memastikan efektivitas program dalam mengidentifikasi dan menangani keluarga berisiko stunting.

“Saya berharap rembuk stunting ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang konkret dalam pencegahan dan penurunan stunting. Hasil rembuk ini nantinya akan diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja (RENJA) perangkat daerah tahun 2026. Dengan kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, target penurunan stunting yang diharapkan dapat kita capai,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Bupati Bangli Ajak Remaja dan Calon Pengantin Bersama Cegah Stunting Melalui Sosialisasi di Kecamatan Susut

Kepala Bappeda Kota Denpasar, I Putu Wisnu Kusuma Wijaya, menambahkan bahwa rembuk stunting ini bertujuan untuk menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi untuk tahun 2025.

“Dengan berbagai program yang telah disiapkan, diharapkan angka stunting pada balita usia 0-59 bulan dapat terus menurun. Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat meningkat dan dapat menciptakan SDM yang sehat, cerdas, serta produktif sebagai fondasi pembangunan di Kota Denpasar,” pungkasnya.(gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments