GATRABALI.COM, DENPASAR – Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, secara resmi melepas salah seorang mahasiswanya, I Wayan Wisnu Wicaksana, untuk mengikuti program kuliah sambil kerja di Jepang dengan visa kerja atau tokutei ginou.
Acara pelepasan berlangsung di Kampus ITB STIKOM Bali Renon, Sabtu, 18 Januari 2024, dan dihadiri berbagai tokoh, termasuk Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., C.A., serta sejumlah mitra strategis.
Dalam sambutannya, Dr. Dadang Hermawan menjelaskan bahwa program ini merupakan inovasi STIKOM Bali Group untuk membantu mahasiswa dengan kendala ekonomi agar dapat melanjutkan pendidikan sekaligus membantu keluarga.
“Melalui program ini, mahasiswa bisa membiayai kuliah mereka sendiri secara online sambil bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Namun, Dadang Hermawan juga mengingatkan tantangan besar yang harus dihadapi para mahasiswa untuk dapat bekerja di luar negeri, termasuk persaingan antarkandidat dan proses visa yang ketat.
“Ada mahasiswa yang bahkan gagal tujuh kali saat wawancara magang. Namun, kini peluang semakin terbuka dengan banyaknya lembaga yang bekerja sama dengan kami,” tambahnya.
Sejak tahun 2024, ITB STIKOM Bali telah menjalin kerja sama dengan sekitar 30 perusahaan Jepang. Melalui LPK Darma, mereka sebelumnya telah mengirim 700 mahasiswa ke Jepang dengan visa magang.
“Berbeda dengan Wayan Wisnu Wicaksana yang langsung menggunakan visa kerja, berkat kolaborasi kami dengan PT Tsubasa International,” jelasnya.
Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti, Ida Bagus Dharmadiaksa, menegaskan dukungannya terhadap program-program yang meningkatkan kemampuan mahasiswa.
“Kami selalu berkomitmen mencetak lulusan dengan kompetensi unggul, baik akademik maupun soft skills,” ujarnya.
PIC Program Kuliah Kerja di Jepang, Rahman Sabon Nama, melaporkan bahwa angkatan pertama program ini pada tahun 2024 terdiri dari 31 orang. Wayan Wisnu Wicaksana diberangkatkan lebih awal karena telah memiliki sertifikat Bahasa Jepang Level N-3.
“Sebanyak 10 mahasiswa lainnya sudah lulus JFT N-4 dan menunggu hasil tes SSW. Dua mahasiswa lagi akan berangkat dengan visa magang pada Mei 2025,” katanya.
Presiden Direktur PT Tsubasa International, Mr. Yoshiyuki Kyomoto, menyampaikan apresiasi melalui sambungan zoom dari Yokohama, Jepang. Ia mengungkapkan bahwa banyak perusahaan Jepang antusias terhadap program ITB STIKOM Bali.
“Besok, saya akan ke Bali mempersiapkan kandidat. Pada Februari 2025, banyak perusahaan Jepang akan mengadakan wawancara di Bali,” katanya melalui penerjemah.
I Wayan Wisnu Wicaksana dalam testimoninya mengungkapkan rasa syukur atas dukungan yang diberikan. Pria asal Desa Tamblang, Buleleng, ini sebelumnya pernah belajar Bahasa Jepang di Okinawa dan Kagoshima University.
“Setelah pandemi, saya kembali ke Bali dan mendaftar di STIKOM Bali. Program ini membuka jalan bagi saya untuk kembali ke Jepang,” ungkapnya penuh haru, didampingi kedua orang tuanya.
Program ini diharapkan menjadi solusi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan potensi mereka sekaligus berkontribusi pada perekonomian keluarga.(gb)