GATRABALI.COM, BADUNG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) di bawah naungan Kemenparekraf untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan pariwisata yang tidak hanya membawa kesejahteraan ekonomi, tetapi juga mempromosikan perdamaian dan harmoni sosial.
Dalam acara ini dihadiri juga oleh Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dan enam Dirut Poltekpar.
Menparekraf Sandiaga Uno menjadi pembicara pada Stadium Generale Poltekpar 2024 dengan tema “Tourism for Peace and Sustainability: Living in Harmony”, Rabu, 7 Agustus 2024 di Poltekpar Bali.
“Kalian semua harus menjadi bagian dari agen perdamaian dalam isu ekonomi, lingkungan, kebudayaan, dan pembangunan perdamaian,” kata Menparekraf Sandiaga dalam Studium Generale Poltekpar 2024 yang mengusung tema “Tourism for Peace and Sustainability: Living in Harmony”.
Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) UN Tourism ke-16, pariwisata berkelanjutan dapat menjadi salah satu agen perdamaian. Praktik pariwisata berkelanjutan memberikan dampak perdamaian melalui beberapa aspek, yaitu peningkatan kesehatan dan keselamatan, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, serta pengembangan sosial budaya yang inklusif.
“Oleh karena itu, di Bali dan destinasi lainnya, wisatanya harus kita pastikan kesehatan dan keselamatannya. Selanjutnya, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan yang tidak boleh merusak lingkungan. Pariwisata harus mendukung keberlanjutan menjaga kelestarian lingkungan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Mahasiswa, ujar Menparekraf Sandiaga, harus memiliki strategi dalam mengembangkan pariwisata yang damai. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran akan pariwisata berkelanjutan serta mengikuti pelatihan dan pendidikan berkualitas. Kurikulum di kampus juga harus selaras dengan kenyataan di lapangan.
“Kita juga harus mendorong penelitian dan inovasi untuk keberlanjutan ekonomi,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Menparekraf memberikan tantangan kepada dua mahasiswa Poltekpar yang hafal bunyi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ia kemudian memberi hadiah laptop kepada dua mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Tak hanya itu, Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani juga turut memberikan hadiah kepada kedua mahasiswa tersebut berupa beasiswa kuliah di Poltekpar. (gus/gb)