GATRABALI.COM, BULELENG – Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng hari ini bertujuan untuk menyusun kebijakan dalam mengembangkan Singaraja sebagai kota pendidikan.
Acara ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, akademisi, hingga organisasi masyarakat, yang bersinergi untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.
Kepala Brida Buleleng, Made Supartawan, dalam sambutannya pada Jumat, 20 September 2024 mengungkapkan harapan agar FGD ini dapat menghasilkan kebijakan yang mendukung pengembangan pendidikan di wilayah tersebut.
“Kami ingin Singaraja menjadi pusat pendidikan unggulan di Bali, dan langkah ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas,” katanya. Supartawan juga menekankan pentingnya kerjasama antara semua elemen masyarakat dalam mewujudkan visi ini.
I Nengah Suastika dari Undiksha Singaraja menambahkan bahwa penguatan infrastruktur pendidikan, peningkatan kualitas guru, dan kebijakan strategis adalah fokus utama dalam kajian ini.
“Kami perlu memastikan bahwa setiap aspek pendidikan, dari fasilitas hingga sumber daya manusia, diperkuat. Infrastruktur yang baik, seperti laboratorium dan perpustakaan yang memadai, akan sangat mendukung proses belajar-mengajar yang efektif,” jelasnya.
Dalam diskusi tersebut, para peserta juga membahas tentang tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pendidikan di Singaraja, termasuk kurangnya sumber daya dan dukungan dari pemerintah.
“Kami berharap pemerintah dapat mendukung inisiatif ini dengan alokasi anggaran yang memadai, sehingga semua program yang dirancang dapat berjalan dengan baik,” ujar Suastika.
Hasil FGD ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi konkret bagi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Singaraja.
“Kami berkomitmen untuk menyerap masukan dari semua pihak agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan dapat segera direalisasikan, serta memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Buleleng. Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari rangkaian upaya untuk mengembangkan model kebijakan yang lebih baik, yang hasil akhirnya akan disampaikan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.(adv/gb)