GATRABALI.COM, DENPASAR – Yayasan Green School Bali menggelar Youth Environmental Conference 2024 pada 21 Juni 2024, bertujuan memberikan ruang bagi generasi muda untuk menyuarakan gagasan mereka terkait krisis lingkungan di Bali.
Konferensi yang bertemakan “Amplifying The Voices of Indonesian Youth for A Regenerative Future” ini diselenggarakan di Coral Triangle Center, Sanur, dan dihadiri lebih dari 60 pemuda, termasuk mahasiswa, profesional, dan anggota organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan.
“Conference ini kami adakan karena sudah saatnya pemuda pemudi Indonesia bersatu, bergabung untuk berdiskusi, saling mendengar, dan berkolaborasi. Bukan rahasia lagi, bahwa Indonesia dan tentunya Bali yang kita cintai ini, sedang mengalami banyak perubahan. Terutama di bagian lingkungan,” ungkap Kania Maniasa, Ketua Yayasan Green School Bali.
Youth Environmental Conference ini menampilkan figur-figur inspiratif yang telah memberikan kontribusi nyata pada pelestarian lingkungan di Bali. Acara dibuka dengan presentasi dari Joseph Wijaya, seorang aktivis lingkungan berusia 12 tahun yang mendaur ulang sampah plastik di pantai menjadi aksesoris ramah lingkungan dan mendonasikan keuntungannya untuk biaya pendidikan anak-anak lokal di Bali.
Acara ini juga menampilkan pembicara dari berbagai latar belakang yang telah berhasil menyampaikan pesan pelestarian lingkungan melalui media mereka masing-masing. Pembicara tersebut antara lain:
– Joseph Wijaya, founder @joseph_recycling
– Sri Auditya Sari, founder API Institute dan Owner Balini Organics
– Ni Wayan Purnami Rusadi, dosen Politeknik Nasional Denpasar dan owner Bee Jamur
– Duhitta Hayyuardhini, Group Leader Bali Youth Parliament for Water
– I Gede Oka Adnyana Nathanjaya, founder Umadaya Project dan Alumni Green School Bali
– Kristina Komala, founder @teman.sayur
Yayasan Green School Bali menekankan pentingnya memberikan sorotan pada figur-figur inspiratif ini untuk menginspirasi lebih banyak anak muda dan mendorong mereka untuk mengambil langkah nyata bagi lingkungan sekitarnya.
“Penting sekali untuk memberikan highlight kepada sosok-sosok pembawa perubahan seperti ini, sudah saatnya anak muda Indonesia mengidolakan aktivis lingkungan, peneliti lingkungan, dan tokoh-tokoh pembawa perubahan, sehingga mereka terdorong untuk melakukan aksi positif yang sama,” ujar Oktava Anggara, Asisten Pengembangan di Yayasan Green School Bali.
Para pemuda yang hadir dalam acara ini menunjukkan antusiasme dan semangat yang sama untuk menciptakan lingkungan dan komunitas yang berkelanjutan bagi Bali dan Indonesia. Peserta membangun relasi dalam acara ini dan diharapkan mampu menjadi pemicu kolaborasi dan usaha-usaha keberlanjutan yang semakin berdampak bagi lingkungan mereka.
Konferensi ini merupakan yang pertama diselenggarakan oleh Yayasan Green School Bali dan akan terus diadakan setiap tahunnya untuk mendorong dan mewadahi lebih banyak pemuda agar berdampak positif bagi lingkungan.(gus/gb)
