GATRABALI.COM, DENPASAR – Penjabat Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Ida Mahendra Jaya, memantau langsung persiapan para desainer menjelang Fashion Show Dekranasda Bali 2025 yang akan digelar pada 24 Januari 2025.
Dalam kunjungan yang dilakukan Senin, 13 Januari 2025, Ida memastikan seluruh koleksi busana mematuhi ketentuan, termasuk penggunaan kain tenun tradisional Bali sebagai bahan utama.
“Setiap busana harus menggunakan minimal 70% kain tenun Bali,” tegasnya.
Didampingi desainer kenamaan Bali, Tjok Abi, serta Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Made Sudarsana, Ida memberikan masukan terkait detail desain, termasuk pemilihan aksesori yang mendukung estetika busana.
Kunjungan ini mencakup tiga desainer lokal, yaitu Gede Yudi Ardana dari Gede Yudi Desain, Luh Putu Diah Gitanjali dari Kwace Bali, dan Kadek Krisna Dwipayana dari Krins Studio. Gede Yudi menghadirkan koleksi berbahan kain tenun endek untuk pakaian kasual hingga gaun malam. Luh Putu Diah menggabungkan kain tenun Bali dengan teknik bordir untuk tampilan mewah, sementara Kadek Krisna fokus pada desain kasual modern khas Krins Studio.
Sebanyak 12 desainer akan berpartisipasi, masing-masing menampilkan 10 koleksi busana, termasuk pakaian anak, pria, dan wanita. Koleksi ini diharapkan mampu mempromosikan kain tenun Bali sebagai warisan budaya yang dapat diadaptasi ke berbagai jenis busana modern.
“Acara ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan kain tenun Bali ke kancah yang lebih luas, sekaligus menjaga warisan budaya melalui inovasi mode,” ujarnya.
Fashion Show Dekranasda Bali 2025 diproyeksikan menjadi platform strategis untuk memperkuat posisi kain tenun tradisional Bali sebagai elemen utama dalam industri fashion modern. (gus/gb)