GATRABALI.com, BULELENG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bali telah mengeluarkan perkiraan cuaca terkait potensi hujan di Kabupaten Buleleng yang diperkirakan akan terjadi pertengahan bulan November tahun ini. Dalam laporan BMKG, puncak curah hujan di Kabupaten Buleleng diperkirakan akan terjadi pada awal tahun 2024, tepatnya pada bulan Januari dan Februari.

Seiring dengan perkiraan cuaca tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng telah bersiap menghadapi potensi bencana yang mungkin timbul akibat meningkatnya curah hujan. Sejak dini, BPBD Buleleng telah melakukan berbagai upaya mitigasi dan pencegahan bersama stakeholder terkait, termasuk melibatkan relawan tingkat desa.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, menjelaskan bahwa BPBD Buleleng telah bekerja sama dengan instansi terkait, TNI/Polri, dan relawan desa untuk melakukan upaya mitigasi, pencegahan awal, memberikan edukasi kepada masyarakat, serta menyiapkan pembiayaan dan sarana prasarana jika terjadi bencana.
“DLH Buleleng telah memulai pembersihan di sungai, PUTR melakukan perbaikan pada drainase dan selokan, serta relawan telah memberikan edukasi kepada masyarakat dan menyiapkan prasarana yang diperlukan jika terjadi bencana hidrometeorologi,” tegas Kalak Ariadi.
Ariadi menambahkan bahwa berdasarkan data dari BMKG, curah hujan tahun ini diprediksi tidak akan terlalu tinggi, dan kemungkinan terjadinya fenomena El Nino juga kecil. Namun, mengingat musim kemarau yang berkepanjangan saat ini, curah hujan nantinya kemungkinan akan sedikit menurun.
Meskipun demikian, Kalak Ariadi menekankan pentingnya kewaspadaan dan upaya mitigasi yang harus tetap dilakukan oleh masyarakat. Ini termasuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan bahu-membahu membersihkan saluran air untuk mencegah banjir.
BPBD Buleleng juga akan berkoordinasi dengan Balai Jalan dan PUTR Provinsi untuk melakukan penilaian awal guna mengantisipasi pohon tumbang atau potensi bahaya lainnya yang mungkin terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
Ariadi mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Jika ada kebutuhan penanganan lebih lanjut, BPBD Buleleng tetap siaga memberikan pelayanan 24 jam melalui tim Pusat Data Operasional (Pusdalops) maupun Tim Reaksi Cepat.
“Kami melayani pengaduan 24 jam melalui call center BPBD dan situs web resmi kami. Masyarakat dapat melaporkan situasi atau kebutuhan mereka kepada kami untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tutup Ariadi. (adv/gb)