GATRABALI.COM, BULELENGÂ – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gema Nusantara Buleleng, yang dikoordinir oleh Antonius Sanjaya Kiabeni, melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng pada Selasa, 9 Juli 2024.
Tujuan audiensi ini adalah untuk menyatakan sikap penolakan terhadap usulan lokasi Bandara Bali Utara di Kecamatan Gerokgak.
Menurut Antonius Sanjaya Kiabeni, LSM Genus menolak usulan ini atas dasar beberapa alasan yang mendasar, termasuk pelanggaran terhadap Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan karena lokasi yang diusulkan berada di kawasan hutan lindung. Genus juga menyoroti ketidaksesuaian usulan tersebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan Peraturan Pemerintah No 13 tahun 2023.
“Kami meragukan kekuatan kajian yang mendasari pemilihan Gerokgak sebagai lokasi bandara, terutama dalam aspek lingkungan dan sosial,” jelas Antonius.
LSM Genus mendesak Pemerintah Kabupaten Buleleng dan DPRD untuk mempertimbangkan ulang usulan ini serta melakukan kajian yang lebih komprehensif untuk menentukan lokasi bandara yang sesuai dan berkelanjutan.
Ketua Pansus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Buleleng, Mangku Budiasa, menyambut baik masukan dari LSM Genus terkait penolakan tersebut. Menurutnya, DPRD akan mengambil tindakan lanjutan sesuai dengan aspirasi masyarakat dan ketentuan yang ada dalam RTRW Provinsi Bali.
“Kami akan memastikan bahwa rencana RTRW Buleleng tidak hanya membatasi pada satu kecamatan saja, sehingga kami akan mengevaluasi opsi lain yang mematuhi aturan dan mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat,” ujar Mangku Budiasa.
RTRW Provinsi Bali hanya menyebutkan Kabupaten Buleleng sebagai lokasi potensial untuk Bandara Bali Utara tanpa merinci kecamatan tertentu, memberikan ruang untuk mencari lokasi yang lebih tepat dan dapat diterima oleh masyarakat tanpa menimbulkan ketegangan.
Aspirasi dan saran dari LSM Genus akan disampaikan kepada pimpinan DPRD Kabupaten Buleleng dan Pemerintah Provinsi Bali untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam menentukan lokasi yang optimal bagi Bandara Bali Utara.
Kedua belah pihak berharap agar proses ini dapat berjalan transparan dan mempertimbangkan semua aspek yang relevan demi kepentingan bersama dan keberlanjutan lingkungan di Buleleng.(gb)