GATRABALI.COM, BULELENG – Buleleng Bali Koi Fest akan segera diadakan sebagai kontes koi bertaraf nasional pertama di Buleleng. Tujuannya adalah untuk memajukan industri Koi lokal Buleleng dan Bali secara umum, serta berdampak positif sebagai multiplier efek pada perekonomian Kabupaten Buleleng. Hal ini diungkapkan oleh I Gede Putra Aryana, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, dalam wawancara di ruang kerjanya pada hari Selasa, 25 Juli 2023.
Acara Koi Fest, sebagai bagian dari peringatan HUT RI ke-78, akan diadakan di GOR Bhuana Patra Singaraja pada tanggal 4-6 Agustus 2023. Acara tersebut direncanakan akan melibatkan 500 ekor ikan dari 5 kelas lomba, yaitu Gosanke, Melati, Anggrek, Cempaka, dan Kamboja.
Pembiayaan kegiatan ini tidak akan membebani APBD Buleleng, melainkan akan disokong oleh berbagai pihak melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten Buleleng. Selain itu, biaya pendaftaran akan menjadi sumber dana, dengan total hadiah sekitar 43,7 Juta Rupiah yang akan diperebutkan.
Aryana mengajak para penghobi dan pecinta ikan koi untuk segera mendaftarkan diri melalui link https://dewatakoiklub.com dan ikut meramaikan kegiatan tersebut.
Dalam festival ini, para peserta akan memamerkan kecantikan ikan koi milik mereka, dan akan dinilai oleh juri berpengalaman bertaraf nasional.
Aryana menambahkan bahwa di Buleleng, banyak masyarakat yang melakukan budidaya ikan koi, terutama di wilayah Desa Kedis Kecamatan Busungbiu, Desa Alasangker Kecamatan Buleleng, dan Desa Sambangan Kecamatan Sukasada. Jenis ikan koi yang paling banyak dibudidayakan adalah gosanke. Budidaya ikan koi ini menjanjikan, dan pihaknya memiliki program untuk membantu masyarakat dalam membranding dan pemijahan ikan koi.
Belum banyak budidaya koi dari Buleleng yang diekspor ke luar negeri. Oleh karena itu, melalui festival ini, mereka ingin memperkenalkan hasil budidaya ikan koi dari masyarakat Buleleng.
Pihaknya berharap Koi Fest ini selain menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Buleleng, juga memberikan dampak positif pada perekonomian Buleleng dengan hadirnya peserta dari luar Buleleng dan Bali yang akan menginap selama 3 hari selama acara berlangsung. Diharapkan juga agar pecinta ikan koi dari luar Buleleng dan Bali bisa mendukung perekonomian lokal dengan menginap di penginapan lokal dan berbelanja di UMKM yang membuka stand selama festival berlangsung. (adv/gatra)