GATRABALI.COM, BADUNG – Gempa bumi mengguncang beberapa wilayah di Bali pada Sabtu pagi 7 September 2024, dengan intensitas getaran yang paling kuat dirasakan di Gianyar.
Menurut M. Soekarno Rahman, Staf Pusat Gempa Bumi Regional III, gempa tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di darat, dan mencapai intensitas III-IV MMI di Gianyar.
“Getaran dirasakan nyata dalam rumah, seolah-olah ada truk yang berlalu. Pada siang hari, banyak orang merasakannya di dalam rumah, sementara di luar hanya beberapa orang yang merasakan. Bahkan, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi,” jelas Rahman.
Ia menegaskan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi secara akurat, baik waktu maupun lokasinya. Namun, gempa ini masuk dalam kategori normal dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Kejadian gempa bumi ini merupakan fenomena alam yang normal dan tidak menimbulkan tsunami,” katanya.
Berdasarkan pengamatan hingga pukul 10.37 WITA, tercatat ada dua gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil, yakni M 2,1 dan M 2,5. Rahman menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah,” tambahnya.(gun/gb)