GATRABALI.COM, BULELENG – Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng melalui UPTD Gedong Kirtya telah menyelenggarakan serangkaian lomba berbasis budaya dan tradisi di Gedung Sasana Budaya Buleleng pada Senin, 9 September 2024.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Buleleng, yang diwakili oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Buleleng, Gede Sandhiyasa.
Dalam sambutannya, Gede Sandhiyasa menekankan pentingnya mempertahankan kebudayaan Bali di era milenial. Ia menyatakan bahwa sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan sangat penting untuk melindungi dan melestarikan budaya Bali.
Sandhiyasa juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah menerbitkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, yang sejalan dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Salah satu implementasi dari peraturan tersebut adalah melalui kegiatan-kegiatan seperti lomba budaya ini yang mengapresiasi dan memotivasi pemajuan kebudayaan Bali,” jelas Sandhiyasa.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, yang juga menjabat sebagai ketua panitia lomba, menambahkan bahwa UPTD Gedong Kirtya terus berupaya melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan warisan budaya. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kategori lomba, menunjukkan antusiasme generasi muda terhadap budaya Bali.
Kategori lomba yang digelar meliputi:
– Lomba Membuat Wayang: Diikuti oleh 27 peserta Truna Truni (pemuda-pemudi) berusia 15-25 tahun.
– Lomba Baligrafi: Menampilkan karya seni tulisan khas Bali dengan jumlah peserta yang sama.
– Lomba Prasi: Seni lukis di atas daun lontar, juga diikuti oleh 27 peserta.
– Lomba Macecimpedan: Seni berbalas pantun khas Bali yang melibatkan siswa-siswi tingkat SD dari berbagai kecamatan, masing-masing mengirimkan dua regu.
Para pemenang lomba ini akan mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan dengan total hadiah mencapai puluhan juta rupiah. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya, menumbuhkan rasa kekaguman dan cinta terhadap budaya Bali, serta memupuk jiwa sportivitas di kalangan generasi muda.
Salah satu peserta lomba membuat wayang, Sugi Arini dari SMAN 1 Candimas Pancasari, mewakili Kecamatan Sukasada, berharap dapat meraih kemenangan.
Ia mengungkapkan, “Harapan saya bisa menang dan menjadi pelecut bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan budaya Bali melalui kegiatan seperti ini.”
Dengan antusiasme dan semangat yang ditunjukkan para peserta, diharapkan generasi muda dapat semakin mencintai, melindungi, dan melestarikan budaya Bali. (adv/gb)