GATRABALI.COM, DENPASAR – Penerbangan dengan pesawat telah menjadi salah satu metode transportasi yang paling populer di dunia. Meski pesawat terbang dengan kecepatan tinggi, penumpang sering kali merasa bahwa perjalanan udara tersebut terasa pelan. Mengapa hal ini terjadi? Artikel ini akan menjelaskan fenomena tersebut.
Ketidaktahuan tentang Kecepatan :
Salah satu alasan utama mengapa perjalanan udara terasa pelan adalah kurangnya referensi visual untuk membandingkan kecepatan pesawat dengan objek di luar. Dalam perjalanan darat, kita biasanya melihat gedung-gedung, pohon-pohon, atau kendaraan lain yang bergerak relatif terhadap kita. Namun, ketika berada di dalam pesawat, pandangan kita sebagian besar terbatas pada awan atau langit yang tampak tetap. Akibatnya, perasaan kecepatan kita menjadi terhambat.
Skala Persepsi:
Manusia memiliki persepsi yang terbatas dalam mengukur kecepatan di luar referensi yang jelas. Jika kita melihat pesawat terbang di langit yang luas, kita tidak memiliki ukuran pasti untuk membandingkan seberapa cepat pesawat bergerak kecuali jika ada benda-benda bergerak lainnya sebagai referensi. Karena itu, kecepatan pesawat yang tinggi tidak terasa seperti halnya kecepatan di darat.
Kemulusan Pergerakan:
Desain pesawat modern dan teknologi penerbangan telah dikembangkan untuk memberikan perjalanan yang lebih lancar dan nyaman bagi penumpang. Pesawat-pesawat saat ini dilengkapi dengan sistem suspensi yang canggih dan kemampuan untuk menyesuaikan tekanan udara di dalam kabin. Hal ini mengurangi getaran dan goncangan yang bisa dirasakan oleh penumpang, sehingga pergerakan pesawat terasa lebih halus. Dalam kondisi ini, perjalanan dengan kecepatan tinggi terasa lebih stabil dan kurang terasa getaran.
Sensasi Akustik yang Terbatas:
Pesawat modern juga telah dilengkapi dengan teknologi pengurangan kebisingan yang canggih, seperti isolasi suara dan penggunaan mesin yang lebih tenang. Hal ini mengurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh pesawat saat berada di dalam kabin penumpang. Suara mesin dan bunyi angin yang biasanya dikaitkan dengan kecepatan tinggi menjadi lebih rendah, sehingga sensasi kecepatan pun kurang terasa.
Jarak dengan Referensi:
Saat pesawat terbang di ketinggian yang signifikan, jarak antara pesawat dan objek di permukaan bumi menjadi sangat jauh. Hal ini mengakibatkan hilangnya perbandingan visual terhadap objek di bawah, seperti gedung, jalan, atau pohon. Karena tidak ada objek tetap yang terlihat, pergerakan pesawat tampaknya kurang terasa.
Meskipun pesawat terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi, perjalanan udara tetap terasa pelan bagi penumpang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya referensi visual, persepsi terbatas dalam mengukur kecepatan, kemulusan pergerakan pesawat, sensasi akustik yang terbatas, dan jarak yang jauh dengan objek di bawah. Dalam kombinasi, faktor-faktor ini memberikan pengalaman perjalanan udara yang nyaman dan terasa lebih tenang meskipun berada di dalam pesawat yang bergerak dengan kecepatan tinggi. (gatra)