GATRABALI.COM, DENPASAR – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengajak awak media untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi demi memenuhi hak publik dalam acara “ngopi bareng” yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Bali pada Rabu, 11 September 2024.
Acara santai yang berlangsung di kebun sisi timur Gedung Wiswa Sabha Utama ini melibatkan pimpinan perangkat daerah Pemprov Bali serta jurnalis dari media cetak, elektronik, dan online.
Dalam sambutannya, Sekda Dewa Indra mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan Pemprov Bali terhadap peran penting media.
“Pagi ini kita menyisihkan waktu untuk ngopi bareng. Ini adalah bentuk apresiasi dan penghormatan atas kebersamaan yang telah berhasil kita bangun. Acaranya memang hanya sekadar ngopi bareng, tapi momentumnya mahal karena kita tak sering-sering bisa bertemu secara khusus seperti ini,” katanya.
Sekda Dewa Indra menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Lembaga pemerintah melaksanakan kewajiban menjalankan berbagai program pembangunan, sementara media menyebarluaskan informasi terkait dengan rencana, kebijakan, dan program pembangunan. Dengan bantuan media, masyarakat memperoleh informasi yang diperlukan,” jelasnya.
Ia memberikan contoh keberhasilan program Pemprov Bali yang mendapatkan respons positif berkat bantuan media, seperti relaksasi pajak dan penyebarluasan informasi terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK serta Pungutan Wisatawan Asing (PWA).
“Informasi ini bisa sampai ke pelosok berkat pemberitaan yang rekan-rekan sampaikan,” imbuhnya.
Dewa Indra juga menyinggung peran media dalam fungsi two-way traffic, yaitu menyebarluaskan informasi sekaligus mengangkat isu-isu terkait penyimpangan dalam pelaksanaan program pembangunan. Ia mengajak media untuk terus memberikan feedback dan menyampaikan informasi terkait masalah yang ditemukan.
“Kami tidak akan tersinggung atau marah. Kami akan merespons setiap informasi yang disampaikan sebagai bagian dari cara kita memperbaiki kualitas layanan publik,” tegasnya.
Pada sesi wawancara, Sekda Dewa Indra menjelaskan beberapa isu penting, termasuk rencana moratorium pembangunan hotel dan vila di Bali, upaya mengatasi kemacetan, serta kasus Landak Jawa. Mengenai moratorium, ia mengatakan bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga keberadaan sawah produktif yang semakin terdesak oleh pembangunan.
“Kita butuh jeda waktu untuk melakukan pemetaan dan inventarisasi ulang. Setelah terpetakan, pembangunan dapat dilanjutkan dengan lebih terencana,” jelasnya.
Terkait kemacetan, Pemprov Bali bersama pemerintah kabupaten/kota terus berupaya mengatasi persoalan tersebut. Untuk kasus Landak Jawa, Sekda Dewa Indra yakin bahwa aspirasi masyarakat yang berkembang di media akan menjadi pertimbangan penegak hukum dan mendorong BKSDA untuk lebih intensif dalam sosialisasi tentang satwa yang dilindungi.
Plt. Ketua PWI Bali, I Wayan Dira Arsana, memberikan apresiasi atas inisiatif ngopi bareng ini. Ia menilai pertemuan ini sangat membahagiakan dan mengobati rasa rindu awak media.
“Ini menandakan bahwa Pemprov Bali adalah partner luar biasa yang membuka pintu selebar-lebarnya untuk masa depan bersama,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan hubungan antara Pemprov Bali dan media dapat semakin harmonis, mendukung pelaksanaan program pembangunan, dan memenuhi hak publik secara efektif. (gus/gb)
