GATRABALI.COM, BADUNG – Populasi Penyu di bentangan pesisir pantai Kuta, Legian hingga Seminyak, Kabupaten Badung, disebut mampu berkembang biak dengan baik meskipun pesisir pantai ini ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Hal ini disebabkan menurut, Penasehat Pusat Konservasi Penyu Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna, Minggu, 29 Oktober 2023 di Pantai Kuta, Kuta, Badung karena, kesigapan serta kerja keras para penyelamat Penyu dalam mengedukasi pengunjung pantai.
“Yang pertama adalah edukasi karena, biar bagaimanapun kita memang ekstra keras dalam memberikan kenyamanan penyu bertelur di daerah pantai Kuta dan Legian karena, daerah ini ramai. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan habitat penyu sebenarnya karena, habitat khususnya untuk bertelur harus di tempat sepi misalnya di pesisir pantai,” jelasnya.
Dirinya memprediksi, populasi Penyu naik hingga memasuki tahun ini.
Kondisi ini disebabkan dampak dari edukasi secara langsung dilakukan serta, kampaye terkait penyu tetap dilakukan secara countinue di pesisir pantai Kuta, Badung.
“Kalau prediksi populasinya bisa naik, jika melihat awal 2023 hanya 2 induk penyu yang ada.Selanjutnya setelah melakukan edukasi dan kampanye bagaimana penyelamatan penyu bertelur akhirnya populasinya semakin meningkat,” ujarnya.
Dirinya menyebut, di 2023 ini telah terdapat 475 induk penyu dengan perkiraan kurang lebih 50 ribu telor mampu dihasilkan per Oktober di 2023.
“475 induk menghasilkan kurang lebih 100 telor per induknya jadi, dapat dirata-ratakan sekitar, 50 ribu telor penyu mampu dihasilkan setiap tahunnya,” katanya.
Tresna menambahkan, Penyu datang pada musim-musim kemarau karena, proses telurnya secara alami harus hangat dengan suhu mencapai 28 hingga 30 derajat.
“Itu harus suhunya kalau tidak maka, penyu gagal bertelur maka, semua penyu di dunia pasti naik bertelur di pantai dan bagaimana kondisi pantainya harus nyaman dengan suhu sesuai,” tutupnya.(gun/gb)