GATRABALI.COM, GIANYAR – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional sekaligus memperkuat peran Unit Layanan Disabilitas (ULD) di bidang ketenagakerjaan, Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali bersama Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar serta Disnaker Kab/Kota se-Bali menggelar pelatihan bahasa isyarat.
Pelatihan yang dilaksanakan di Ballroom Praja Sabha, Mall Pelayanan Publik (MPP) Gianyar, pada Senin, 16 Desember 2024, bertujuan meningkatkan kemampuan petugas layanan ketenagakerjaan dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Siti Kustiati, S.E., M.Si., bersama Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Putu Diah Pradnya Maharani, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani, menegaskan pentingnya inklusi dalam sektor ketenagakerjaan.
“Peringatan Hari Disabilitas Internasional menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap kesetaraan dan pemberdayaan penyandang disabilitas,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan utama dalam pelayanan ketenagakerjaan adalah hambatan komunikasi, terutama dengan penyandang disabilitas yang memiliki keterbatasan pendengaran atau berbicara.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Gianyar memiliki sejumlah yayasan yang aktif memberdayakan penyandang disabilitas melalui pelatihan keterampilan, pendidikan, dan pendampingan sosial.
“Berdasarkan data Disnaker Gianyar, sebanyak 71 penyandang disabilitas telah berhasil memperoleh pekerjaan di berbagai sektor. Hal ini membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang selama ada dukungan yang tepat,” tambahnya.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Gianyar, I Ketut Pasek Lanang Sadia, menjelaskan bahwa Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan dirancang untuk memenuhi hak kerja bagi penyandang disabilitas.
“Melalui ULD, kami menyediakan informasi, konsultasi, dan pelatihan yang dibutuhkan untuk mengembangkan potensi mereka,” katanya.
Pasek Lanang juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas demi meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sementara itu, Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Siti Kustiati, S.E., M.Si., memberikan apresiasi terhadap pelatihan bahasa isyarat yang digagas Pemerintah Kabupaten Gianyar. Ia menekankan pentingnya memahami kebutuhan penyandang disabilitas dalam memberikan pelayanan publik.
“Sesuai UU Nomor 8 Tahun 2016, pemerintah menjamin pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas agar mampu berpartisipasi secara setara dalam pembangunan. Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan mendorong pemenuhan kuota penempatan disabilitas, yaitu 1% pekerja untuk sektor swasta dan 2% untuk sektor pemerintah,” jelasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan layanan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas di Bali. (gus/gb)
 di bidang ketenagakerjaan){kind=link}