GATRABALI.COM, BADUNG – Wakil Bupati (Wabup) Badung, Bagus Alit Sucipta, bersama istri Ny. Yunita Alit Sucipta menghadiri upacara Karya Padudusan Alit, Ngelinggihang, dan Mecaru di Pura Dalem Majapahit, Merajan, serta Natah Tangkas Kori Agung, Banjar Ketapang, Kelurahan Kedonganan, Kamis 3 April 2025.
Acara ini bertepatan dengan pelaksanaan pecaruan yang menjadi bagian dari rangkaian yadnya di pura tersebut.
Usai mengikuti prosesi persembahyangan, Wabup Bagus Alit Sucipta menyerahkan secara simbolis dana bantuan sebesar Rp300 juta untuk perbaikan pura yang telah terealisasi sebelumnya. Selain itu, beliau juga memberikan dana punia sebesar Rp10 juta serta dukungan bagi Sekaa Gong Banjar Ketapang sebesar Rp5 juta sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian seni dan budaya setempat.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Badung Dapil Kuta I Nyoman Graha Wicaksana, Ketua Panitia Karya I Ketut Suarjaya, Sekretaris I Nyoman Wiweka Putra, serta para pengurus dan warga pengempon Pura Dalem Majapahit dan Merajan Tangkas Kori Agung.
Dalam sambutannya, Wabup Bagus Alit Sucipta menyampaikan rasa bahagianya bisa ikut serta dalam kegiatan keagamaan ini. Beliau berharap upacara yadnya dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh seluruh krama pengempon pura. Selain itu, ia memastikan bahwa bantuan dana yang diberikan pada anggaran perubahan tahun 2023 telah dimanfaatkan sesuai rencana.
“Kami dari pemerintah daerah selalu berkomitmen untuk mendukung kegiatan adat dan keagamaan, termasuk upaya pelestarian budaya serta pembangunan infrastruktur di Banjar Ketapang dan Kedonganan. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk mewariskan tradisi yang baik kepada generasi mendatang,” ujar Wabup.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya, Ketut Suarjaya, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wabup beserta istri serta atas dukungan yang telah diberikan oleh Pemkab Badung. Ia menjelaskan bahwa Karya Padudusan Alit ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tujuh tahun sekali, sementara upacara Mecaru dilaksanakan setiap 25 tahun sekali.
“Puncak karya akan dilaksanakan pada Purnama Kedasa, 12 April mendatang. Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah, yang tentunya sangat berarti bagi kelangsungan yadnya serta keberlangsungan adat dan budaya di wilayah kami,” tutupnya.(gb)