GATRABALI.COM, KARANGASEM – Dusun bangbang biaung yang berada di Desa Duda, kecamatan Selat ini mempunyai tradisi yang unik serangkaian penutupan Aci usaba kapat.
Meski cuaca tak mendukung namun Krama dusun bangbang biaung tetap mengikuti prosesi mesantalan tersebut. Prosesi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang jatuh pada hati ini, Sabtu (22/10/2022).
Sebelum tradisi ini dimulai, ratusan Krama laki-laki, perempuan, anak-anak dan remaja berbondong bondong membawa sesajen ke pura puseh yang berada di dekat persawahan desa yang kurang lebih berjarak 500 meter dari kantor camat selat.
Banten tersebut kemudian dihaturkan di utama Mandala pura yang di Puput oleh pemangku pura. Sambil menunggu prosesi selesai sebagian warga menunggu di areal madya mandala pura. Sampai akhirnya datang aba-aba dari pengelingsir pura. Semua krama yang berada di luar area utama Mandala masuk ke dalam areal mandala untuk mengikuti persembahyangan bersama.
Usai sembahyang bersama sekitar pukul 14.30 wita, krama laki – laki kemudian membaur menjadi dua kelompok. Satu kelompok berada di utama mandala pura dan sebagain ada diarea madya mandala pura.
Setelah masing masing kelompok menempati posisinya, kedua kelompok tersebut saling lempar dengan menggunakan ketipat (ketupat) lungsuran dari sesajen tadi yang mereka haturkan dipura puseh.
"Tipat yang dipakai untuk saling lempar adalah tipat lungsuran yang dihaturkan tadi.ini merupakan rasa syukur atas berkah kemakmuran yang telah diberikan oleh Tuhan kepada seluruh warga," ungkap I Komang Gede Sutama selaku pengelingsir Pura Puseh Bangbang Biaung.
Dan uniknya lagi tipat atau ketupat yang sebelumnya dipakai saling lempar dipunggut lagi oleh para Krama dan dibawa pulang. Mereka yakin tipat tersebut akan membawa berkah bagi mereka.
Baca juga:
Gali Bibit Atlet, Walikota Jaya Negara Buka Turnamen Billiard ST Semadhi Dharma Putra Br. Poh Gading
Sutama juga menambahkan tradisi "Mesantalan" Ini adalah rangkaian akhir dari Aci Ngusaba Kapat yang rutin digelar pada tiap tahunnya. Mesantalan ini dilakukan pada hari ke 11 setelah upacara penyineban aci Ngusaba Kapat di Desa Pakraman Duda. Ditahun ini mesantalan bertepatan dengan hari raya Saraswati. (gatra)