GATRABALI.COM, TABANAN – Festival Suara, sebuah acara musik dan seni, resmi dibuka pada Jumat, 27 Juli 2024, di Tabanan, Bali.
Pembukaan acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, yang secara simbolis membuka festival dengan pemukulan gong.
“Kehadiran Nuanu dan Festival Suara menjadi salah satu daya tarik wisata di Tabanan, yang dapat semakin mengembangkan pariwisata di Bali,” ujar I Gede Susila dalam sambutannya.
Festival Suara pada pembukaannya menampilkan beragam atraksi dan pertunjukan seni, termasuk Atraksi Okokan, sebuah seni tradisional dari permainan keroncong sapi atau kerbau. Diharapkan, festival ini mampu menarik lebih banyak wisatawan serta turut melestarikan dan mempromosikan budaya Bali ke dunia.
Tahun ini, Festival Suara menghadirkan sejumlah musisi ternama dari dalam dan luar negeri. Penampilan yang sangat dinantikan termasuk duo Australia Angus & Julia Stone, ansambel elektroakustik Brandt Brauer Frick, dan multi-instrumentalis dari Inggris, Youngr. Selain itu, musisi lokal seperti Ramengvrl dan Yung Raja dari Singapura juga turut memeriahkan acara. Lineup yang beragam ini menunjukkan dedikasi Nuanu dalam mendukung seni, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
“Nuanu adalah tempat di mana kreativitas, kolaborasi, dan perubahan positif bersatu untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar istimewa. Tahun ini, bersamaan dengan perayaan tahun ketiga Suara Festival, kami juga menandai soft opening Nuanu, sebuah kota yang dibangun berdasarkan prinsip harmoni dan inovasi. Visi kami adalah untuk menyediakan ruang di mana seniman lokal dan internasional dapat berbagi bakat mereka, dan di mana pengunjung dapat membenamkan diri dalam perpaduan unik antara seni, alam, dan teknologi komunitas inklusif,” ucap Pendiri Nuanu dan Salah Satu Pendiri Suara Festival, Sergey Solonin,.
Festival Suara diadakan di pesisir pantai Bali yang menakjubkan, mencakup lahan seluas 44 hektar. Nuanu, yang memadukan seni, teknologi, dan alam, berkomitmen untuk menjadikan Bali sebagai pusat kehidupan berkelanjutan yang menghormati nilai-nilai lokal dan mendorong ekspresi seni kontemporer serta pemberdayaan komunitas lokal.
“Ini adalah tahun yang sangat penting bagi kami karena kami menyambut artis, media, dan penggemar internasional dari lebih dari 30 negara. Sementara kami merayakan bakat global, kami juga berdedikasi untuk menampilkan artis dan musisi lokal Bali. Dengan menganut filosofi Tri Hita Karana, kami telah merencanakan perjalanan tiga hari melalui musik, seni, budaya, dan kesehatan, menawarkan cita rasa kehidupan di dalam dinding Nuanu,” tambah Salah Satu Pendiri dan CEO, Jason Swamy.
Festival Suara juga menerapkan praktik ramah lingkungan, seperti inisiatif pengurangan limbah dan penggunaan bahan ramah lingkungan, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan.
Festival ini menawarkan pengalaman holistik dan pendalaman budaya lokal. Sepanjang hari, peserta dapat menikmati pertunjukan kelas dunia, program kesehatan, dan bazar yang menampilkan pengrajin lokal, menjadikan Festival Suara sebagai ajang yang tak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan memberdayakan.(gus/gb)