Selasa, April 1, 2025
BerandaBaliInovasi Pengolahan Sampah di Jembrana, Bupati Tamba Luncurkan Proyek RDF untuk Solusi...

Inovasi Pengolahan Sampah di Jembrana, Bupati Tamba Luncurkan Proyek RDF untuk Solusi Sampah Berkelanjutan

GATRABALI.COMJEMBRANA – Masalah sampah yang selama ini menjadi permasalahan besar di Kabupaten Jembrana akhirnya menemukan titik terang.

Dengan target ambisius untuk menyelesaikan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh yang diperkirakan mencapai 75.000 hingga 100.000 ton, Bupati Jembrana I Nengah Tamba telah mengambil langkah konkret melalui kerjasama pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel).

Kerjasama tersebut ditandai dengan pengiriman perdana RDF seberat 12 ton hasil pengolahan dari TPA Peh menuju pembeli di Jawa Timur pada Selasa 20 Agustus 2024 di Desa Kaliakah. Upaya ini melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan PT. Wisesa Global Solusindo sebagai pengelola alat dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) sebagai pembeli RDF.

Baca Juga  Bupati Jembrana Dukung Program Relawan Bakti BUMN untuk Kemajuan Desa Manistutu

Tidak hanya mengandalkan kerjasama ini, operasional awal usaha juga mendapat dukungan dari BPD Bali melalui dana CSR sebesar Rp 300 juta, yang diserahkan langsung oleh Direktur Kredit BPD Bali, Kadek Lestara Widiatmika. Hadir pula dalam acara peluncuran perdana RDF tersebut Direktur Utama PT. Wisesa Global Solusindo, Asri Mukhtar, dan Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani.

Bupati Tamba menekankan bahwa masalah sampah selama bertahun-tahun di Jembrana belum menemukan solusi yang optimal, sehingga menimbulkan penumpukan sampah yang signifikan. Ia menyatakan keyakinannya bahwa upaya pengolahan sampah menjadi RDF ini akan menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tumpukan sampah di TPA Peh.

Baca Juga  Bupati Tamba Bersama Kapolda Bali Tinjau Kesiapan Pelabuhan Gilimanuk Jelang Mudik Lebaran

“Saya yakin bahwa dalam empat tahun, kerjasama ini akan berhasil menuntaskan tumpukan sampah di TPA Peh yang diperkirakan mencapai 100 ribu ton,” ujar Bupati Tamba optimis.

Ia juga menyebutkan bahwa peralatan dari pihak ketiga sudah cukup memadai, meskipun masih dibutuhkan beberapa peralatan tambahan. Bupati Tamba telah meminta Penjabat Gubernur Bali untuk mengalokasikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Provinsi Bali guna menambah peralatan pada tahun anggaran perubahan 2024, yang telah disetujui oleh Pj Gubernur.

Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan bahwa Jembrana menjadi pilot project dalam upaya ini, dan proses pengembangan RDF ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Prosesnya memakan waktu lebih dari setahun hingga akhirnya tercapai kerjasama dengan pihak ketiga yang bersedia menyediakan peralatan tanpa harus mengeluarkan anggaran daerah.

Baca Juga  Pj Gubernur Mahendra Jaya Hadiri Pembukaan Semarapura Festival ke-6 

Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan spesifikasi yang dibutuhkan dan menyatakan bahwa RDF yang dihasilkan saat ini sudah memenuhi standar pabrik. Ia berharap kualitas RDF dapat terus ditingkatkan melalui interaksi yang intensif dengan pihak-pihak terkait agar bisa diterima dengan baik oleh pabrik.

“Ke depan, kami berkomitmen untuk mendukung energi terbarukan dan mempercepat penanganan masalah sampah di Jembrana, sejalan dengan program keberlanjutan di pabrik kami yang ditargetkan selesai pada 2030 sebagai alternatif penggunaan bahan bakar batu bara,” pungkas Soni Asrul Sani.(gus/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments