GATRABALI.COM, KARANGASEM – Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster dan Giri Prasta, mengumumkan rencana pembangunan Sekolah Pariwisata di Desa Seraya, Karangasem, Bali.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kampanye terbuka tahap pertama yang diadakan di Wantilan Banjar Adat Kalanganyar, Desa Seraya Barat, pada Sabtu, 28 September 2024.
Acara kampanye ini juga dihadiri oleh Calon Bupati Karangasem, I Gede Dana, serta Wakil Bupati, I Nengah Swadi, dan didukung oleh tim pemenangan, pengurus PDI-P Bali, dan DPC Karangasem.
Dalam sambutannya, Koster mendengarkan langsung aspirasi warga Seraya dan mencatat perhatian Bupati Gede Dana terhadap pendidikan selama masa kepemimpinannya. “Bupati (Gede Dana) telah menyampaikan harapan agar ada SMK yang berkaitan dengan pariwisata di Seraya. Saya pastikan itu bisa dibangun,” kata Koster, yang disambut antusias ribuan warga yang hadir.
Koster, yang menjabat sebagai Gubernur Bali 2018-2023, menegaskan bahwa proses pembangunan Sekolah Pariwisata tidak akan memakan waktu lama.
“Begitu saya terpilih, langsung kita bangun Sekolah Pariwisata,” tegasnya, menambahkan bahwa sekolah tersebut akan mendukung potensi pariwisata di Desa Seraya.
Selain fokus pada pendidikan, Koster juga menyoroti sektor kesehatan. Ia dan Giri Prasta berkomitmen untuk memperjuangkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Karangasem di rumah sakit dan puskesmas.
Koster berencana untuk menempatkan dokter spesialis kandungan dan anak di fasilitas kesehatan lokal, sehingga warga tidak perlu pergi jauh ke Gianyar atau Denpasar untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Saya ingin semua warga bisa berobat gratis di RS dan puskesmas. Dokter spesialis kandungan dan anak akan menjadi prioritas, agar proses melahirkan tidak ribet,” jelasnya.
Koster juga menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Seraya untuk mempermudah akses.
“Saya pastikan jalan akan diperbaiki. APBD Karangasem tidak cukup, jadi harus ada dukungan dari Provinsi Bali,” tambahnya.
Masalah air bersih juga menjadi perhatian utama Koster-Giri, mengingat kebutuhan ini akan mendukung Desa Seraya sebagai destinasi wisata. Ia mengusulkan pembangunan cool storage (gudang berpendinginan) untuk membantu para nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan ikan.
Aspirasi penting lainnya dari warga Seraya adalah keinginan agar desa mereka menjadi kecamatan sendiri. Koster menyambut baik usulan ini dan berjanji untuk meminta timnya melakukan kajian lebih lanjut mengenai luas dan administrasi wilayah.
“Prinsip saya adalah merespons aspirasi ini. Kita akan segera cek data luas dan administrasi lainnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Koster juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk subak di Bali. Ia berencana untuk kembali memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta per subak, seperti yang dilakukan sebelumnya sebelum pandemi COVID-19.
“Dulu, setiap subak mendapatkan Rp 50 juta. Setelah pandemi, jumlah bantuan berkurang. Sekarang, saat COVID-19 sudah berlalu, kami akan kembali ke angka Rp 50 juta per subak,” pungkas Koster.(gb)
