Senin, Oktober 7, 2024
BerandaBaliPelatihan Barista bagi Difabel, Langkah Buleleng Menuju Kesetaraan Peluang Usaha

Pelatihan Barista bagi Difabel, Langkah Buleleng Menuju Kesetaraan Peluang Usaha

GATRABALI.COM, BULELENG – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Dagperinkop-UKM) Kabupaten Buleleng, bersama Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Buleleng Social Community (BSC), berhasil melaksanakan pelatihan barista yang sukses untuk remaja difabel.

Acara yang berlangsung di Gedung PLUT Buleleng pada Selasa, 17 September 2024 ini menandai awal dari pelatihan dan pendampingan UMKM bagi kaum difabel yang telah lulus SMA atau sederajat.

Kepala Dagperinkop-UKM Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta, menyampaikan bahwa pelatihan barista ini merupakan bagian dari kolaborasi untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kaum difabel untuk mengembangkan keterampilan dan menjadi pelaku usaha yang berdaya saing.

Baca Juga  Sekda Dewa Indra: Pemprov Bali Mulai Bulan Kebangsaan dengan Restorasi Terumbu Karang

“PLUT ini adalah ruang pelatihan inklusif, kami menyediakan pelatihan khusus bagi kaum difabel, di samping pelaku UMKM umum,” ujar Dewa Made Sudiarta.

Dewa Made Sudiarta menambahkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mencetak wirausaha baru dan memastikan bahwa kaum difabel memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam dunia usaha.

Ia juga mengungkapkan bahwa bersama dengan BSC dan SETC, pihaknya sedang menyusun program-program kerjasama berbasis komunitas untuk memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia di Gedung PLUT Buleleng.

Baca Juga  Hujan Lebat Kemarin di Bali Ini Kata BBMKG

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan sinergi dengan komunitas guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka sehingga siap menjadi pelaku usaha,” tambahnya.

Ketua BSC, Made Eka Tirtayana, mengungkapkan bahwa pihaknya memfasilitasi pelatihan bagi 13 remaja difabel dengan keterbatasan skill. Sebelumnya, BSC telah melakukan diskusi untuk menentukan jenis pelatihan yang diminati.

“Kami memutuskan untuk fokus pada tiga jenis pelatihan: barista, cooking class, dan bartender. Saat ini, pelatihan barista adalah tahap awal yang kami laksanakan,” kata Made Eka Tirtayana.

Baca Juga  Paskibraka Bali 2024 Mulai Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan untuk HUT ke-79 RI

Made Eka juga mengungkapkan rencana untuk memberikan pendampingan berkelanjutan dan pembinaan setelah pelatihan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan SETC terkait pembiayaan usaha di luar biaya pelatihan.

“Sampoerna siap membiayai fasilitas inkubator. Setelah pelatihan, kami akan menyiapkan program magang di cafe yang ada di sini untuk memberikan pengalaman praktis kepada adik-adik difabel,” jelas Made Eka.

Pelatihan barista ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha bagi kaum difabel, serta mendukung inklusi sosial dalam dunia kerja. (adv/gb)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments