GATRABALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, terus menjalankan program rehabilitasi sosial sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok rentan di Provinsi Bali.
Salah satu program yang diimplementasikan adalah penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak terlantar di panti asuhan, yang dilaksanakan pada 17 hingga 20 September 2024.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 622 paket makanan tambahan didistribusikan kepada 82 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau panti asuhan yang tersebar di seluruh Bali. Bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang tinggal di panti asuhan, sekaligus mendukung tumbuh kembang mereka agar lebih optimal.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, menjelaskan bahwa pemerintah terus berupaya memberikan dukungan yang diperlukan oleh kelompok rentan, termasuk anak-anak terlantar dan penyandang disabilitas.
“Kami berharap kegiatan pemberian bantuan ini dapat memberikan dampak positif terhadap pemenuhan gizi anak-anak, terutama mereka yang berada di panti asuhan dan memerlukan perhatian khusus,” ungkap Aryani.
Selain itu, pada bulan Mei 2024, program serupa juga telah dilaksanakan dengan fokus pada panti disabilitas yang tersebar di Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah menyalurkan bantuan makanan tambahan kepada 55 penyandang disabilitas yang menjadi penghuni panti. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung kelompok rentan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, seperti gizi dan kesehatan.
Aryani menambahkan bahwa penyaluran bantuan ini dilakukan secara berkelanjutan sebagai bagian dari program rehabilitasi sosial dasar yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali.
“Kami akan terus menjalankan program ini secara berkesinambungan, tidak hanya untuk anak terlantar, tetapi juga untuk penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya di Bali,” kata Aryani.
Dengan adanya program PMT ini, pemerintah berharap dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak terlantar dan penyandang disabilitas di Bali. Program ini juga diharapkan bisa memberikan dampak jangka panjang dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka.
“Pemenuhan kebutuhan gizi merupakan bagian penting dari upaya kami dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak dan kelompok rentan di Bali,” pungkas Aryani.(gus/gb)