Jumat, April 26, 2024
BerandaNewsMomentum Refleksi Diri, Ketut lihadnyana Ajak Masyarakat untuk Saling Toleransi Antar Umat...

Momentum Refleksi Diri, Ketut lihadnyana Ajak Masyarakat untuk Saling Toleransi Antar Umat Beragama

 

GATRABALI.COM, BULELENG – Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 sebagai momentum refleksi diri dan juga untuk menjaga toleransi antar umat beragama.

Hal itu disampaikannya saat ditemui usai melaksanakan persembahyangan bersama pada upacara Tawur Labuh Gentuh dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Catus Pata Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng, Selasa 21 Maret 2023.

Lihadnyana berharap upacara Tawur Labuh Gentuh ini dapat memberikan vibrasi yang kuat kepada seluruh masyarakat Buleleng. Makna dari Hari Suci Nyepi juga bisa benar-benar dilaksanakan dengan penuh kesadaran. Tidak hanya bagi umat Hindu, tapi juga untuk semua umat beragama agar saling menghormati. Oleh karena itu, Hari Suci Nyepi bisa dijadikan momentum refleksi diri. Segala hal yang menjadi kesalahan dan kelemahan di masa lalu, agar diperbaiki di tahun yang baru.

Baca Juga  Pj Bupat Lihadnyana ingin Masifkan Sosialisasi Penggunaan SP4N LAPOR di Buleleng

“Kita perbaiki mulai dari Ngembak Geni atau sehari setelah Nyepi. Sehingga, perjalan hidup kita tidak seimbang secara sekala dan niskala tapi juga penuh kedamaian dan kebaikan,” harapnya.

Dirinya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk saling toleransi dan menghormati pada saat Catur Brata Penyepian. Apalagi awal Ramadhan berbarengan dengan Hari Suci Nyepi. Seluruh masyarakat diimbau untuk menghormati kesepakatan-kesepakatan yang sudah tertuang sebelumnya. Kesepakatan tersebut telah ditandatangani tidak saja oleh pemerintah, namun juga dari unsur-unsur keagamaan lainnya. Hal itu sebagai wujud toleransi dalam pelaksanaan Hari Suci Nyepi khususnya di Kabupaten Buleleng.

Baca Juga  Bupati Sanjaya Hadiri Pelantikan Kepengurusan KONI Masa Bhakti 2023-2027

“Saudara umat Hindu harus lebih memberikan contoh. Karena Nyepi digunakan sebagai momentum introspeksi diri untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian secara baik dan damai,” ujar Lihadnyana.

Sementara itu, Klian Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng Nyoman Sutrisna menyebutkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) mengenai Hari Suci Nyepi yang berbarengan dengan awal Ramadhan. Ada poin-poin penting yang didapatkan dari koordinasi tersebut. Diharapkan dengan poin-poin ini, kedua hari suci agama tersebut bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Baca Juga  Optimalkan Partisipasi Pemilih Pemula, KPU Buleleng Gencarkan Sosialisasi

“Saya juga berpesan kepada pecalang yang akan melakukan pengamanan pada Hari Suci Nyepi agar toleransi antar umat beragama yang didahulukan,” sebutnya. (gatra)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments