GATRABALI.COM, BANGLI – Tiga kendaraan bermotor milik korban jalan putus di jalur jurusan Bangli – Karangasem, tepatnya jalan Erlangga mulai dievakuasi, Proses evakuasi diakui cukup sulit, lantaran terkendala tanah yang labil.
Pengawas jalan Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali, Ida Bagus Manuaba mengungkapkan, proses evakuasi dilakukan sejak pagi, sekitar pukul 08.00 wita. Evakuasi ini dilakukan oleh pihak rekanan, yang akan mengerjakan perbaikan jalan putus penghubung Bangli – Karangasem tersebut.
"Yang menangani (evakuasi) dari PT Trijaya Nasional," ungkapnya.
Lanjutnya, proses evakuasi sempat terkendala karena tanah di sekitar yang cenderung labil.Dari proses evakuasi yang dilakukan, pihaknya rekanan pertama-tama mengevakuasi kendaraan roda dua jenis Vario DK 6123 OY yang ada di gorong-gorong. Selanjutnya pihak rekanan melakukan penggalian tanah, untuk proses evakuasi mobil Terios dan mobil pickup. Ditambahkan proses evakuasi wajib dilakukan selain untuk barang bukti pihak kepolisian, juga untuk memudahkan rekanan dalam proses pengerjaan jalan. proses evakuasi baru dilakukan hari ini, karena pertimbangan alat berat dan cuaca yang tidak mendukung.
Disinggung soal perbaikan jalan, Ida Bagus Manuaba mengatakan proses perbaikan sudah mulai dikerjakan. Sesuai perencanaan perbaikan menggunakan box culvert. Selain itu juga dibuatkan jalur air baru ke selatan.
"Awalnya jalur gorong-gorong disini kan berkelok-kelok. Sekarang langsung dibuat lurus dan ukurannya diperbesar," tandasnya.
Kabag Ops Polres Bangli, Kompol I Ketut Maret mengungkapkan, untuk dua kendaraan bermotor yakni Vario dan mobil Pickup selanjutnya diserahkan pada pemilik yang telah datang. Sedangkan mobil Terios, selanjutnya diamankan ke Polres Bangli.
"Kami sudah menghubungi, dan masih menunggu keluarga pengemudi mobil untuk mengambil. Mengingat pemiliknya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut," ungkapnya.
Sementara itu ayah I Ketut Pageh yang bernama I Ketut Kumpul juga berada di lokasi evakuasi mobil. Pria 50 tahun itu bersikeras akan mengambil mobil jenis pickup miliknya untuk diperbaiki lagi, separah apapun kondisinya. Mengingat kendaraan tersebut belum lunas
"Tyang masih punya utang di KUR, kurang lebih Rp 60 juta. Maka dari itu walaupun separah apapun (kerusakannya) mendingan tyang ambil lagi untuk perbaiki daripada ambil baru lagi," ucap dia.
Ketut Kumpul mengatakan mobil tersebut sehari-hari digunakan anaknya untuk jualan di Pasar Gianyar. Ditanya kondisi Ketut Pageh saat ini, ia mengaku kondisi anaknya belum sembuh total. Beberapa kali masih harus kontrol ke RSU Bangli. Sehingga belum kembali jualan di Pasar Gianyar. (gatra)