GATRABALI.COM, TABANAN – Pemerintah Kabupaten Tabanan, di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian tradisi, seni, adat, dan budaya.
Komitmen tersebut terwujud melalui kehadiran Bupati Sanjaya dalam upacara Pemelaspasan Tapakan Pura Dalem di Desa Adat Senapahan, Desa Banjar Anyar, dan Karya Nyatur Niri, Padudusan Alit, serta Ngodakan Pelawatan Ida Betara di Pura Natar Sari Selingsing, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, pada Jumat, 26 Juli 2024.
Upacara Pemelaspasan di Desa Adat Senapahan dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sikara dari Gria Saraswati Tusan Banjar Senapahan Kelod. Puncak upacara ini jatuh pada Sabtu, 27 Juli 2024, bertepatan dengan Rahina Tumpek Landep. Upacara di Desa Cepaka juga mencapai puncaknya pada tanggal yang sama, dipuput oleh Sri Mpu Brahma Puja Dharma Sidhi dari Griya Agung Pemaron Munggu, Ida Pandita Mpu Nabe Dharmaya Purusa Prama Daksa dari Griya Agung Giri Natha Gaduh Kaba-kaba, dan Ida Pedanda Gede Giri Putra Salakan dari Griya Gede Dangin Uma Kaba-kaba.
Bupati Sanjaya, yang didampingi anggota DPRD Tabanan, Sekda, Asisten II, dan Kepala Perangkat Daerah terkait, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh krama adat Senapahan dan Selingsing, Cepaka atas semangat gotong-royong dalam membangun Yadnya.
“Tugas saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan adalah membangun Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM), yang mencakup pelestarian tradisi, adat, agama, seni, dan budaya. Itu adalah tanggung jawab kami,” ujar Bupati Sanjaya.
Beliau menekankan pentingnya persatuan krama dalam melestarikan tradisi dan budaya. Kehadirannya juga merupakan wujud sradha bhakti kepada krama dan Ida Sesuhunan yang berstana di Pura setempat. Sanjaya berharap generasi muda akan bersama pemerintah meningkatkan sinergi dalam merawat dan melestarikan tradisi, seni, adat, dan budaya yang adiluhung.
Lebih lanjut, Sanjaya berpesan agar dalam pelaksanaan Yadnya, semangat kebersamaan dan ketulusan sangat penting.
“Kita harus bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Betara-betari, dan leluhur. Ini adalah Tri Rna, tiga hutang atau tanggung jawab yang wajib dilaksanakan. Saya sangat mengapresiasi kekompakan Yowana, Ibu-ibu PKK, dan semua pihak dalam mewujudkan Yadnya suci ini,” imbuhnya.
Ketua Panitia Karya Pura Natar Sari Selingsing, I Made Arsa, mewakili krama, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas dukungan Bupati.
“Harapan kami ke depan adalah agar Pura ini tetap menjadi simbol persatuan. Kami berharap Bapak Bupati Tabanan terus memberikan dukungan moril dan materiil untuk menjaga kekompakan dan persatuan kami,” pungkas Arsa.(den/gb)