GATRABALI.COM, JEMBRANA – Warga pasar terutama para pedagang di pasar Umum Negara resah, bahkan hingga menangis, setelah mengetahui kembali akan ada rencana revitalisasi pasar, Senin 23 Januari 2023. Seperti yang diungkapkan Sutin (57) salah seorang pedagang buah di pasar Umum Negara meluapkan keresahannya hingga menangis terisak, meminta bupati tidak merevitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern seperti mall.
"Mohon dengan sangat hormat, bapak bupati (Jembrana) jangan membuat pasar bertingkat. Kalau direnovasi perbaikan bolehlah. Karena kami yang memilih bupati dulu, tolong dengarkan kami rakyatnya yang mencari penghidupan di pasar, untuk mensejahterakan kami," kata Sutin ditemui di rumah salah satu anggota DPRD Jembrana di Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Senin 22 Januari 2023.
Menurutnya, merevitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern apalagi bertingkat, belum menjamin pasar tersebut akan ramai dikunjungi pembeli. Malah, kata dia, sudah ada bukti, pasar Ijogading yang berada di sebelah barat pasar umum dibuat bertingkat dengan gaya modern, namun sepi pembeli. Bahkan beberapa pedagang sudah tidak lagi berjualan di sana.
"Karena kami sudah melihat beberapa yang sudah bertingkat, seperti pasar Ijogading dan pasar mall lainnya di Negara, namun sepi pembeli. Apalagi pasar tradisional ini dibuat seperti itu, kami sangat sangat tidak setuju," tegasnya.
Terpisah, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, rencana revitalisasi pasar Umum Negara ini, justru untuk kebaikan masyarakat bersama, menuju pedagang yang lebih sejahtera. Karena, kata dia, pedagang saat berjualan lebih nyaman, lebih bersih dan pasar nantinya akan menjadi ikonik pariwisata di Jembrana.
"Sebagai bupati kan tidak mungkin menyengsarakan rakyatnya. Nanti kita akan sosialisasi secepatnya, kita sudah riset kok di beberapa pasar. Jadi, solusi ini yang terbaik buat mereka. Sudah kita pikir semuanya," kata Bupati Tamba, kepada wartawan di sela-sela mendampingi kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) di Desa Pengambengan, Senin 23 Januari 2023.
Menurutnya, rencana revitalisasi pasar yang menggunakan anggaran pusat atau APBN lebih dari 100 miliyar ini, akan ditata sesuaikan dengan kehendak pasar dengan baik dan bersih. Sirkulasi udaranya terjamin, konsep pasarnya tradisional tetapi modern.
"Ini adalah solusi terbaik. Karena momentum ini tidak akan ada lagi kesempatan. Kita dibantu pusat dari anggaran APBN. Kita tidak mampu membangun sebesar itu, karena anggarannya lebih dari 100 milyar," jelasnya.
Bupati Tamba menjelaskan, pasar akan dibagi menjadi beberapa bagian. Untuk pasar tradisional, konsepnya tetap seperti itu, cuman bagaian los pasar akan dibuat terbuka, rapi lebih bagus serta ada pengaturan sanitasinya. Kemudian bagaian pasar untuk pakaian ditempatkan lebih kebelakang sedikit, di pasar impres. Bagian ini, kata Tamba, akan diatur lebih bagus meniru daripada konsep pasar modern.
"Jangan sampai pasar itu, sesuatu barang atau tempat yang jorong dan tidak representatif," ujarnya.
Selain itu, fasilitas food court yang memakai pasar senggol juga akan ditata lebih bagus, dengan fasilitas parkir basemen yang dibuat luas.
"Nanti pasar itu kita rancang menjadi tempat pariwisata juga. Kalau pasar itu sudah menjadi kunjungan pariwisata, maka pasar itu akan menjadi ikonik. Karena kita kan menuju Jembrana emas 2026," pungkasnya. (gatra)