GATRABALI.COM, TABANAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan, Dr. I Gede Susila, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Tabanan, meresmikan Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, sebagai Desa Cantik terpilih pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Acara pencanangan ini berlangsung di ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Tabanan dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabanan, Camat se-Kabupaten Tabanan, Ketua Forum Perbekel se-Kabupaten Tabanan, serta Perbekel se-Kecamatan Kerambitan.
Desa Cantik, atau Desa Cinta Statistik, adalah program Badan Pusat Statistik (BPS) yang bertujuan meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data untuk perencanaan pembangunan desa yang lebih akurat.
Desa Kukuh, yang kini menjadi fokus pembinaan, telah memiliki sistem informasi desa terkini dan diharapkan dapat menjadi model bagi 133 desa lainnya di Kabupaten Tabanan.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Susila, Bupati Tabanan memberikan apresiasi terhadap program Desa Cantik yang dinilai sejalan dengan Asta Program Pemerintah Kabupaten Tabanan.
Salah satu tujuannya adalah mewujudkan data Desa Presisi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2022. Susila juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa dalam pengelolaan data.
Sekda Susila mengajak seluruh OPD Kabupaten Tabanan untuk berkolaborasi dengan BPS Tabanan guna mendukung kesuksesan program Desa Cantik. “Program Pembinaan Desa Cantik adalah hasil kolaborasi lintas perangkat daerah yang harus terus dipertahankan dan diperluas hingga ke seluruh desa di Kabupaten Tabanan,” ujarnya.
Kepala BPS Kabupaten Tabanan, Ir. Ni Putu Minarni, M.M.A., dalam laporannya menyebutkan bahwa pencanangan Desa Cantik 2024 mengusung tema “Desa Cantik Langkah Awal Kolaborasi Menuju Desa Presisi.”
Minarni menekankan pentingnya pembinaan statistik di tingkat desa untuk menghasilkan data berkualitas langsung dari sumbernya, mengingat desa sebagai ujung tombak pembangunan dan pengumpulan data sektoral. (gb)