GATRABALI.COM, BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, memberikan apresiasi kepada enam sekolah yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional 2024.
Penghargaan ini diberikan kepada sekolah-sekolah yang menunjukkan inovasi dalam program peduli lingkungan.
Apresiasi tersebut disampaikan saat audiensi di rumah jabatan Bupati Buleleng, dihadiri oleh Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta perwakilan dari enam sekolah penerima penghargaan. Lima sekolah yang meraih Adiwiyata Mandiri adalah SDN 1 Banyuning, SMPN 2 Singaraja, SMPN 3 Seririt, SMPN 5 Singaraja, dan SMPN 6 Singaraja. Selain itu, SMPN 6 Singaraja juga berhasil mendapatkan Adiwiyata Terbaik Nasional. Sementara itu, SMPN 1 Tejakula menerima penghargaan Adiwiyata Nasional.
Dalam arahannya, Pj Bupati Lihadnyana menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan komitmen yang kuat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah dan berpotensi membawa dampak positif dalam pengajuan bantuan dari pemerintah pusat.
“Kami sangat bangga, karena penghargaan ini bukan hanya sekadar prestasi, tetapi juga menunjukkan keberlanjutan program. Penting untuk mempertahankan pencapaian ini di masa mendatang,” ujarnya pada Senin, 7 Oktober 2024.
Sebagai bentuk apresiasi, Lihadnyana menginstruksikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk memprioritaskan usulan program dari sekolah-sekolah berprestasi tersebut. “Kami akan memeriksa kegiatan di APBD Induk untuk memastikan usulan prioritas dari sekolah-sekolah ini terpenuhi. Ini adalah bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap prestasi mereka,” tambahnya.
Sekolah-sekolah peraih penghargaan Adiwiyata 2024 telah menciptakan berbagai inovasi dalam bidang peduli lingkungan, terutama dalam pengolahan sampah dan potensi lokal. Ni Nyoman Putriasih, Kepala SDN 1 Banyuning, memaparkan beberapa inovasi yang dilakukan di sekolahnya, seperti pembuatan produk kesehatan, antara lain masker kelor (Maslor), minyak hangat cengkeh (Mihaceh), minyak rambut lidah buaya dan klabet (Miralikla), sabun lerak cuci tangan (Sarak Cita), topeng kertas (Toker), serta lagu-lagu bertema kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Dengan prestasi ini, diharapkan sekolah-sekolah tersebut dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menjaga lingkungan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.(adv/gb)